Friday, 17 April 2020
Ucapan buruk
Ucapan
Rabi’ Ibnu Khutsaim; Ulama Tabi’in dan Murid Kesayangan Abdullah bin Mas’ud; Sahabat Rasulullah SAW
Wednesday, 6 July 2016
Friday, 17 August 2012
Wednesday, 30 May 2012
Selamat Hari Keamatan & Hari Gawai
Friday, 16 March 2012
Tuesday, 28 February 2012
Calender..y2011
We live in wonderful world.
Happiness is where we find it, but rarely where we seek it. (J. Petit Senn)
Those things of real worth in life are worth going to any length in love and respect to safeguard. (Julia Butterfly Hill)
Avoid praise, but do not be ashamed of reproach.
Happiness in when what you think and what you say and what you feel are in harmony. (Mahatma Gandhi)
Always have a song on your heart and you will be on a good note. (Christina Pagliarulo)
Have you seen the future? its with you in you thoughts!
Celebrate that which you share with others- For their joy, happiness and love shall bring you wealth beyond measure. (Rio Godfrey)
It's never to late to have a happy childhood. (Tom Robbins)
Always bear in mind that your own resolution to succeed is more important than any one thing. (Abraham Lincoln)
You're happiest while you're making the greatest contribution. (Robert Kennedy)
People with many interests live, not only longest, but happiest. (George Allen)
Spread love everywhere you go. Let no one ever come to you without leaving happier. (Mother Teresa)
Saturday, 25 February 2012
Mimpi
Saturday, 31 December 2011
Tuesday, 20 December 2011
There is time for everthing
A time to plant and a time to uproot,
A time to kill and a time to heal,
A time to tear down and a time to build,
A time to weep and time to laugh,
A time to scatter stones and a time to gather them,
A time to search and a time to give up,
A time to embrace and a time to refrain,
A time to keep and a time to throw away,
A time to tear and a time to mend,
A time to love and a time to hate,
A time to be silent and a time to speak,
A time for war and a time for peace
Wednesday, 31 August 2011
Terjemahan Takbir Raya

Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Tiada Tuhan melainkan Allah
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
dan segala puji bagi Allah
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar dan Maha Agong
dan segala puji bagi Allah
Maha Suci Allah pada pagi dan petang
Tiada Tuhan melainkan Allah
Tiada yang kami sembah kecuali Allah
Dengan ikhlas kami beragama kepadaNya
Walaupun orang-orang kafir membenci
Tiada Tuhan melainkan Allah sendiriNya
Benar janjiNya
dan Dia mengurniakan kemenangan kepada hambaNya
Dia mengusir musuh NabiNya dengan sendiriNya
Tiada Tuhan melainkan Allah
Allah Maha Besar
Allah Maha Basar
dan segala puji bagi Allah
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar
Tiada Tuhan melainkan Allah
Allah Maha Besar
Allah Maha Basar
dan segala puji bagi Allah
Sunday, 31 July 2011
SALAM RAMADHAN 1432H


Monday, 23 May 2011
Selamat Menyambut Hari Gawai
Daripada Wikipedia,
Perayaan Gawai secara umumnya merujuk kepada beberapa perayaan masyarakat Sarawak, tetapi pada kebiasaannya merujuk kepada pesta menuai Gawai Dayak yang disambut oleh masyarakat Iban, Bidayuh, dan Orang Ulu di Sarawak untuk meraikan tamatnya musim menuai padi. Pesta Gawai juga dikenali sebagai Gawai Dayak. Pesta Gawai pada kebiasaannya disambut pada akhir bulan May atau awal bulan Jun setiap tahun.
Jenis-jenis Hari Gawai yang lain termasuk Gawai Burung, Gawai Batu, Gawai Kenyalang, Gawai Mangkung Tiang, Gawai Manang dan Gawai Antu.
Gawai Batu (permulaan musim menanam padi), Gawai Burung (perayaan berkaitan dengan sesuatu tanda atau mimpi yang tidak baik), Gawai Bersimpan (kesyukuran setelah selesai menuai) dan Gawai Antu (perayaan untuk roh orang-orang yang sudah meninggal dunia). Antara yang paling penting ialah Gawai Kenyalang dan Gawai Antu. [1] [2]
Pesta Gawai di Sarawak disambut dengan meriah di bandar-bandar dan di desa dengan persembahan tarian, minuman tuak 'arak beras', dan bersuka-ria. Pesta Gawai di Sarawak telah disambut secara besar-besaran semenjak 1964. [3]
Saturday, 1 January 2011
2011 Tahun Kejayaan

Ya Allah ,Semoga di tahun 2011 ini kau limpahkan keberkatan, kau sematkan hidayah, kau lampirkan ketaqwaan, kau iringkan kesejahteraan & kau bekalkan kebahagiaan dan kesihatan kepadaku , keluarga dan juga sahabat2 ku...Amin...!
Monday, 6 December 2010
1431H Selamat Menyambut Awal Muharam kpd Semua Umat Islam di Seluruh Dunia

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Firman Allah SWT yang bermaksud :
“Dan orang-orang yang berhijrah kerana Allah sesudah mereka dianiaya, pasti kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan Hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal..” – Surah an-Nahl, ayat 41-42
Bersyukur kita ke hadrat Allah SWT yang telah mengizinkan kita untuk terus hidup di bumiNya ini dan berada di ambang tahun baru 1432 H pada hari ini. Sesungguhnya nikmat kehidupan yang terus menerus dikurniakan Allah SWT kepada kita ini wajarlah digunakan untuk meningkatkan amalan dan ketaqwaan kita sebagai bekalan untuk mengadap Allah SWT suatu masa kelak.
Memperingati peristiwa hijrah bukanlah satu kegiatan yang diada-adakan tanpa asas. Sambutan ini yang dibuat untuk memperingati peristiwa hijrah yang dilalui oleh Rasulullah SAW sebenarnya telah diperintahkan oleh al-Quran sendiri. Allah SWT berulang kali di dalam al-Quran memerintahkan supaya manusia mengambil pengajaran daripada peristiwa-peristiwa yang dilalui oleh umat-umat yang terdahulu sebagai iktibar dan peringatan untuk semua. Justeru, memperingati peristiwa hijrah ertinya membelek semula lembaran sejarah untuk melihat dan mempelajari bagaimanakah pengorbanan yang telah dilalui oleh baginda Rasulullah SAW dan para sahabat demi menegakkan ketuanan Allah SWT di muka bumi ini.
Hari ini, setelah 1432 tahun ia berlalu, kisah hijrah Rasulullah SAW masih kekal segar dan terpahat kukuh dalam ingatan kita. Persoalannya, adakah cukup sekadar ia diingati dan disebut tanpa dihayati semangatnya? Tentulah tidak. Justeru, saya mengajak diri saya dan semua pihak agar sama-sama melakukan gerak kerja berhijrah untuk menjadi manusia yang lebih baik pegangan dan perilakunya selepas ini.
Lakukanlah hijrah ke arah kebaikan dalam semua aspek. Di bidang ekonomi, berhijrahlah dari ekonomi riba kepada ekonomi yang diredhai oleh Allah SWT. Di dalam bidang pendidikan, berhijrahlah dari sistem pendidikan yang hanya mengutamakan merit dan sijil semata-mata kepada sistem pendidikan yang benar-benar berteraskan wahyu dan berorientasikan pembentukan minda dan akhlak yang baik. Di dalam bidang politik, tinggalkanlah politik sekular dan berhijrah kepada politik Islam yang sebenar, politik yang turut mengambil kira soal dosa dan pahala di dalam gerak kerja. Seterusnya di dalam semua bidang di dalam kehidupan, selaraskanlah semuanya agar selari dengan tuntutan mencari keredhaan Allah SWT.
Insya-allah, kita yakin jika semangat ini dapat dihayati dengan sebaik mungkin, kita tidak akan berdepan dengan pelbagai masalah untuk mengurus tadbir kehidupan masyarakat.
Sekian.
MEMBANGUN BERSAMA ISLAM – KELANTAN MENERAJUI PERUBAHAN
Tuan Guru Haji Nik Abdul Aziz bin Nik Mat
Pejabat Menteri Besar Kelantan.
Bertarikh : 28 Zulhijjah 1431H / 5 Disember 2010M
Wednesday, 17 November 2010
Ibadat Haji: Bayangan Perjalanan Menuju Kematian
Ibadat Haji: Bayangan Perjalanan Menuju Kematian
Perutusan Bulan Haji
Bersyukur ke hadrat Allah SWT yang masih memberi peluang kepada kita semua bertemu kali ini, di bulan Zulhijjah merupakan musim umat Islam menyempurnakan ibadat Haji, rukun Islam kelima. Pertemuan di bulan ini dirasai amat istimewa, lebih-lebih lagi bagi umat Islam yang dapat hadir ke Tanah Suci Mekah dan Madinah bagi menyempurnakan lambaian ibadat Haji.
Ciptaan Allah ada regu dan pasangan
Setiap ciptaan Ilahi yang melingkungi kehidupan kita di dunia ini mempunyai regunya masing-masing. Hitam regunya putih, lelaki regunya perempuan, pagi regunya petang, dan siang regunya malam. Inilah hakikat yang dinyatakan oleh Allah SWT di dalam al-Quran :
Yang bermaksud : Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
(Surah Yaasin, ayat 36)
Demikian juga firman Allah SWT :
Yang bermaksud : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
(Surah al-Zariyat, ayat 49)
Kebenaran ayat ini disahkan bukan sahaja oleh Allah SWT bahkan oleh penemuan ahli sains yang antara lain menemui proton yang berpasangan dengan elektron di dalam atom. Demikian juga dengan caj positif dan negatif di dalam arus eletrik. Semuanya membuktikan bahawa setiap apa yang ada di dunia ini ada pasangan atau regunya masing-masing. Apa yang tidak mempunyai regu hanyalah zat Allah SWT. Sesuai dengan kesucian zat Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan tidak ada sebarang sekutu bagiNya. Justeru, sangatlah besar dosa orang-orang yang meletakkan regu kepada Allah SWT di dalam apa jua bentuk pengabdian. Inilah yang dinamakan syirik yang tiada maaf bagimu di akhirat kelak. Firman Allah SWT :
Yang bermaksud : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.
(An-Nisa’, ayat 48 )
Jika setiap perkara mempunyai regu, maka hidup manusia juga mempunyai regu. Regunya ialah kematian. Begitu juga dunia, regunya ialah akhirat. Oleh kerana perjalanan hidup manusia ini tidak hanya terhenti di persinggahan dunia ini semata-mata tetapi akan bersambung sehingga ke akhirat, maka menjadi kewajipan bagi manusia mempersiapkan dirinya untuk menempuhi kehidupan di akhirat. Kita bahkan seringkali melihat bagaimana jemaah-jemaah haji mengikuti kursus-kursus yang diadakan sebagai persiapan untuk menempuhi suasana haji yang sebenar, begitu juga dengan pelajar-pelajar yang akan menempuhi peperiksaan, dilatih dengan pelbagai tuisyen dan kelas tambahan sebagai persiapan menghjadapi peperiksaan. Maka, kehidupan di akhirat dan peperiksaan di padang mahsyar lebih patut lagi diadakan kursus persediaan dan kelas tuisyennya yang tersendiri.
Untuk tujuan persediaan dan penyesuaian hidup di dunia dengan apa yang akan dtempuhi oleh manusia kelak di akhirat hanya diajar oleh Islam. Semua ideologi yang lain sama ada di atas nama sekular, nasionalis, sosialis, komunis dan sebagainya tidak pernah mengajar manusia bagaimana untuk hidup sejahtera di akhirat. Beleklah kitab-kitab rujukan ideologi ciptaan manusia ini, pastinya tidak ditemui sepatah kalimahpun berkenaan hidup selepas mati kelak. Tidak ditemui peringatan tentang syurga atau neraka serta dosa atau pahala.
Justeru, Islam melatih penganut-penganutnya tanpa mengira bangsa apa sekalipun untuk tunduk patuh kepada Allah SWT sebagai latihan untuk menempuhi kehidupan akhirat khususnya melalui ibadah seperti solat dan haji. Ibadah solat misalnya, diperintahkan untuk terus dilaksanakan apabila kedengaran panggilan azan. Segala kerja yang sedang dilakukan perlu ditinggalkan segera untuk kesemuanya bergerak serenatak ke masjid. Ini betul-betul menepati bayangan akhirat yang diceritakan oleh Allah SWT :
Yang bermaksud : Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
(Surah Yasin, ayat 51)
Maha Suci Allah SWT yang telah merakamkan bayangan ini di dalam al-Quran lalu diterjemahkan di dalam ibadat solat. Ia merupakan latihan kepada semua penganut Islam untuk berdepan dengan saat yang namanya ialah akhirat. Diperintahkan bersegera untuk bersolat di masjid sekalipun berdepan dengan kesibukan kerja dan urusan yang penting, sungguh menyamai saat manusia berduyun-duyun ke padang mahsyar menyerahkan diri di hadapan Allah SWT untuk dihisab segala amalan.
Demikian juga dengan ibadah haji, manusia diminta tinggalkan segala apa yang dimiliki bermula dari keluarga, tanah air, harta benda, saudara mara dan sebagainya hanya semata-mata untuk menyahut panggilan Allah SWT di Tanah Haram. Ini ditambah pula dengan perintah supaya memakai pakaian yang berwarna putih benar-benar menepati saat hari kematian iaitu pada saat manusia meninggalkan dunia untuk bertemu Allah SWT. Manusia perlu patuh, dan tidak ada pilihan lain kecuai terus patuh. Di dalam ibadah haji misalnya, tidak boleh dipersoalkan kewajaran ibadah seperti tawaf, sa’ie, wukuf, melontar di jamrah dan sebagainya. Tidak ada penjelasan dan rasional untuk difikirkan oleh manusia kecuali hanyalah semata-mata ia merupakan perintah Allah SWT.
Di dalam ibadah solat, manusia diminta untuk menyucikan diri terlebih dahulu untuk bertemu dengan Allah SWT. Zahir perlu disucikan daripada najis, manakala batin pula disucikan daripada hadas sama ada besar atau kecil serta syirik dan juga penyakit hati yang lain. Suci ini tidak disyaratkan di dalam ibadah yang lain seperti zakat dan puasa. Manakala di dalam ibadah haji, disyaratkan agar jemaah berangkat dengan harta yang bersih dan hati yang bersih. Diperintahkan bertaubat kepada Allah SWT dan bermaaf-maafan dengan semua pihak agar hati yang pergi mengadap Allah SWT ialah hati yang bersih daripada perasaan yang tidak baik terhadap pihak yang lain. Diperintahkan untuk menziarahi saudara mara sebelum bertolak ke Tanah Haram agar tali persaudaraan tidak putus dan segar dengan doa yang mengiringi pemergian.
Demikianlah perjalanan menuju kematian, jika solat dan haji disyaratkan agar suci terlebih dahulu, maka kematian dan perjalanan ke akhirat lebih-lebih lagi diperintahkan agar bersuci terlebih dahulu. Alangkah mulianya sebuah kematian jika si mati bersih dari dosa dengan Allah SWT serta dosa dengan manusia. Sungguh bertuah si mati jika yang mengiringi dirinya ke tepat persemadian sementara menunggu untuk dibangkitkan kelak di akhirat ialah doa daripada anak-anak yang soleh dan saudara-mara jauh dan dekat. Justeru, solat dan haji ialah latihan untuk menempuhi kematian.
Kerana itulah, di dalam solat dan haji, kita diajar untuk sentiasa bertasbih, bertahmid dan bertakbir memuji Allah SWT. Kesemua bacaan yang diperintahkan ini ialah satu suntikan antibiotik terhadap jiwa kita bagi menangkis gangguan virus yang bernama syaitan.
Mengingati Dua Nabi dalam Solat dan Haji
Dari sisi yang lain, solat dan haji ialah dua ibadat yang diperintahkan untuk kita mengingati dua nabi yang ulung iaitu Nabi Allah Ibrahim alaihissalam dan Nabi Muhammad SAW. Ketika duduk tahiyyat semasa solat, kita menyebut nama kedua-dua nabi ini, manakala di dalam ibadah haji, kita menjadikan amalan yang dimulakan oleh Nabi Ibrahim dan disahkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai amalan haji atau manasik.
Kenapa kedua-dua nabi ini begitu dominan dalam ibadat solat dan haji? Antaranya ialah kerana sejarah kedua-duanya yang begitu unggul dengan pengorbanan di dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim AS pernah dihalau oleh bapanya dari rumah, dibakar hidup-hidup, diusir keluar dari tanah airnya, berpindah-randah dari satu tempat ke satu tempat untuk menyelamatkan imannya dan pelbagai lagi ujian yang menimpa, kesemuanya dilalui dengan penuh keimanan menjadikan diri baginda layak untuk menjadi ikutan oleh seluruh umat Islam.
Demikian juga Nabi Muhammad SAW yang dipulau oleh kaum Quraisy selama tiga tahun di Syi’ib Ali, tidak dibenarkan masuk ke tanah air tumpah darahnya sendiri sekembalinya dari Thaif sehingga terpaksa meminta pertolongan dari seorang musyrik bernama Mut’am bin Adi dan terpaksa keluar dari Mekah menuju ke Madinah dengan memohon pertolongan dengan Abdullah bin Uraiqit yang merupakan seorang musyrik pada masa itu. Kesemuanya merupakan sekelumit daripada episod hidup yang dilalui oleh baginda Rasulullah SAW.
Jelas sekali, kedua-duanya merupakan contoh yang sangat baik dan praktikal untuk dijadikan ikutan di dalam hidup sebagai seorang mukmin. Alangkah lebih jauh lagi tapak-tapak kaki kita dengan jejak-jejak yang telah ditinggalkan oleh kedua-duanya!
Sekular tiada latihan untuk akhirat
Latihan untuk akhirat ini tidak wujud di dalam mana-mana ideologi sekular. Sekular hanya mengajar penganutnya untuk menjadi kaya, hebat dan berjaya di dunia sahaja tanpa mempedulikan implikasi di akhirat. Seorang penganut sekular jarang sekali terpancul keluar dari kedua-dua belah bibirnya peringatan tentang syurga, neraka, dosa dan pahala. Sekular menjadikan manusia merasakan dirinya sebagai tuhan, penguasa mutlak terhadap semua perkara yang dimiliki olehnya.
Sedangkan Islam memandang manusia hanyalah penumpang di bumi Allah SWT. Apa yang dimiliki oleh manusia sebenarnya tidak dimiliki olehnya secara mutlak, ia merupakan milik Allah SWT. Sebagaimana seorang penumpang bas atau kapal terbang, tidak akan disebut sebagai pemilik bas atau kapal terbang kerana dia akan turun di stesen yang telah ditetapkan. Selepas meninggalkan stesen, ia tidak disebut-sebut lagi sementara bas dan kapal terbang tadi akan menerima penumpang yang lain. Demikianlah di dunia, selepas kematian, segala apa yang kononnya dimiliki akan berpindah ke tangan orang lain. Bukan setakat harta, bahkan oksigen, penglihatan, pendengaran dan kesemuanya milik Allah SWT. Inilah ajaran Islam.
Sekular tidak pernah mengingatkan manusia tentang akhirat. Tidak seperti Islam yang mengajar penganutnya menyebut berulang-ulang peringatan tentang hari kiamat di dalam solat melalui bacaan surah al-Fatihah. Keperluan terhadap kiamat ini merupakan keperluan asasi manusia untuk dibalas segala perbuatan orang-orang yang zalim di dunia serta diganjari kebaikan orang-orang yang melakukan kebaikan. Bolehkah sekular tanpa kepercayaan terhadap hari kiamat memberikan kepuasan kepada manusia? Jawabnya tidak. Betapa ramai orang-orang yang kaya yang bakhil dan penguasa yang zalim mati dengan kekayaan dan kezalimannya tanpa dibalas terhadap perbuatannya? Begitu juga orang-orang yang melakukan kebaikan dan tidak pernah mendapat penghargaan terhadap kebaikannya sepanjang hidup, bilakah masanya dia akan mendapat ganjaran terhadap kebaikannya jika tidak di akhirat? Maka secara semulajadi, manusia inginkan akhirat agar di sana dapat dilunaskan segala kezaliman dan diganjari segala kebaikan. Inilah yang diajar oleh Islam melalui firman Allah SWT :
Yang bermaksud : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
(Surah Ali Imran, ayat 185)
Alangkah bertuahnya dunia apabila kepercayan terhadap akhirat menjadi akidah dalam diri manusia. Tanpa polis dan undang-undang sekalipun, tidak akan berlaku jenayah kerana manusia yakin perbuatannya akan dinilai oleh Allah SWT. Tetapi tanpa kepercayaan terhadap hari kiamat, beratus ribu polis ditambah dengan hukuman yang berat sekalipun, manusia akan mencari helah dan jalan untuk melakukan jenayah. Dengan kepercayaan terhadap hari akhirat, manusia bukan sahaja gerun untuk mencerobohi harta orang lain, bahkan untuk menguruskan hartanya sendiri pun tidak boleh menurut selera nafsunya semata-mata. Ia perlu berpandu kepada Allah SWT.
Sayangnya, mesej yang sebegini penting jarang sekali kedengaran melalui lidah pemimpin-pemimpin negara. Mesej yang membawa pengertian akidah sebegini kebiasaannya hanya diperdengarkan di masjid-masjid melalui ustaz-ustaz atau tok-tok lebai semata-mata. Alangkah baiknya jika setiap pimpinan negara sama ada bergelar Presiden, Perdana Menteri atau apa jua gelaran sekalipun mengambil langkah sentiasa mengingatkan rakyat terhadap kehidupan di akhirat. Tentu sekali peringatan sebegini akan diulang-ulang pula oleh pimpinan seterusnya sama ada menteri, pegawai tinggi kerajaan hinggalah ke peringkat bawah dan berakar umbi di dalam masyarakat. Tidakkah Rasulullah SAW selaku “PM” di Madinah seringkali menyebut peringatan-peringatan seperti ini?
Jelas sekali bahawa sekular yang dibangga-banggakan ini tidak akan membawa kesejahteraan kepada hidup manusia sama ada di dunia apatah lagi di akhirat. Inilah matlamat perjuangan gerakan Islam khususnya di Malaysia. Perjuangan gerakan Islam bukanlah hanya untuk memenangi satu dua pilihanraya semata-mata, tetapi lebih jauh dari itu ialah untuk meruntuhkan tembok sekular dan digantikan dengan Islam.
Penutup
Akhir kata, harapan saya agar ibadah haji yang dilaksanakan oleh jemaah-jemaah haji pada tahun berjaya meningkatkan keyakinan kita terhadap hari akhirat seterusnya menjadikan kita lebih bersedia untuk menghadapi saat tersebut. Kepada mereka yang tidak mengerjakan ibadah haji, hayatilah ibadah korban yang dilakukan di tanah air dengan mengambil semangat Nabi Ibrahim AS untuk menjadi teras panduan di dalam hidup kita. Insya-allah pada tahun ini saya akan bersama-sama rombongan KDYMM Sultan Muhammad Ke-V untuk mengerjakan haji di Tanah Suci. Doakanlah agar pemergian kami mengerjakan haji pada tahun ini diberkati oleh Allah SWT dengan pemergian dan kepulangan yang aman sejahtera, Insya-Allah. Hajjun Mabrur wa Sa’yun masykur.
Sekian. Wassalam.
TUAN GURU DATO’ HAJI NIK ABDUL AZIZ BIN NIK MAT,
Dato’ Bentara Setia.
Pejabat Menteri Besar Kelantan,
Kota Darulnaim.
Bertarikh : 1 Zulhijjah 1431H/8 November 2010M
Monday, 15 November 2010
Selamat Aidil Adha 1431H

kepada semua umat Islam di seluruh dunia.
Semoga Aidil Adha melatih kita untuk berkorban apa sahaja untuk agama.
Thursday, 23 September 2010
Salam Aidilfitri ; Kekalkan kehidupan beragama
petikan dari
http://www.blogtokguru.com/pages/posting/49/salam-idulfitri-kekalkan-hidup-beragama
Thursday, 9 September 2010
Anak - anak & hari raya



Apabila baju serta pakaian baru dibeli, kita lebih bahagia melihat mereka gembira lebih dari kita gembira semasa beli baju untuk diri sendiri.
Apabila mereka berjumpa dengan sepupu serta rakan sebaya mereka, walaupun bergaduh, menjerit serta menangis, semua itu akan dilupakan serta - merta (tak macam orang tua bergaduh).
Sesungguhnya hari raya ini banyak rahmatnya dan salah satu darinya adalah anak - anak yang menyambutnya tidak kira di perantuan atau di kampung halaman.
Selamat hari raya buat semua.