Sunday, 5 January 2025
Naik pelamin
Sunday, 19 April 2020
Doa keluarga bahagia
Saturday, 22 February 2020
Sunset View Tercantik di dunia, Gerai Torong Akung, Kg. Serusup, Tuaran, Sabah
Terbaik dan sangat cantik. Perkongsian Kak Ipar saya di FB beliau. https://www.facebook.com/1220537178/posts/10216407655523544/?substory_index=1
Jom melawat Gerai Torong Akung!
Tuesday, 20 March 2018
Handphone ; Kemudahan @ Malapetaka?
18.3.2018 saya menyertai pertandingan ucapan buat kesekian kalinya. Peringkat Area Level dan mendapat tempat ke 2. Pencapaian saya tertinggi setakat ini.
Wednesday, 6 December 2017
Birthday kad dari Nur Aisyah Umairah
Wednesday, 19 November 2014
Arwah Hj Yaakop Pengasas Kg Tok Lukop
- Allahyarham Hj. Yaakop adalah moyang saya.
- Mak saya adalah cucu Hj. Yaakop.
- Datuk saya iaitu Che Muhammad adalah anak kepada Hj. Yaakop.
- Secara ringkas hubungan saya dan Hj. Yaakop seperti berikut: Zulkefli>Che Saniah (Ibu)>Che Muhammad (Datuk)>Hj. Yaakop (Moyang).
- Saya adalah generasi ketiga Hj. Yaakop.
- Nama kampung asal saya adalah Tok Lukop. Lokasi Kg. Tok Lukup seperti gambar di bawah.
6°10'53.3"N 102°18'48.1"E
6.181476, 102.313353
Post lain berkenaan Kg. Tok Lukop
1. Semua tentang Tok Lukop
http://zul1979.blogspot.com/search?q=tok+lukup
2. Sejarah Kg. Tok Lukop Bab 2 http://zul1979.blogspot.com/2011/08/kampung-tok-lukup.html
3. Sejarah Kg. Tok Lukop Bab 1 http://zul1979.blogspot.com/2011/08/perihal-kg-tok-lukup.html
4. Sejarah Kg. Tok Lukop Bab 3 http://zul1979.blogspot.com/2011/08/kampung-tok-lukup-bab-3.html
5. Kisah ibuku yang rajin belajar http://zul1979.blogspot.com/2011/06/ibuku-dan-semangat-belajarnya-yang.html
Thursday, 19 December 2013
Keypad (Education, Love)
Education is not preparation for life; education is life itself.
All of our dreams can come true, if we have the courage to pursue them. I dream, I test my dreams against my beliefs, I dare to take risks, and I execute my vision to make those dreams come true.
Walt Disney (1901 - 1966)
Love is our common language, As long as your heart is full of love and as long as you are kind-hearted, You would willingly give others a helping hand for thousand of times and be helped thousand of times in return.
(Avalokitesvara Bodhisattva)
Saturday, 14 December 2013
Tq Airasia - Kota Kinabalu - Kota bharu
Monday, 9 December 2013
Karya agung anak - anak ku
Friday, 26 July 2013
Kisah pendek Aisyah, Alif dan Luqman naik kereta
Sunday, 26 May 2013
Keypad (Alif)
Salam...
Tuesday, 4 December 2012
Tahniah Hashim!
Sunday, 18 December 2011
Wednesday, 21 September 2011
Dilema Facebook, SMS dan Generasi X
- Komunikasi. Dulu manusia guna pelbagai kaedah utk komunikasi atau berhubung sesama sendiri. Guna burung merpati utk hantar surat. Guna kod, telefon, guna botol, wakil atau guna tok bomoh utk sampaikan masa. Boleh juga tgk air ajaib dalam pasu utk tgk musuh.
- Hari ini, tahun 2011, Facebook menjadi mega trend penduduk dunia. Tak terkecuali yang tua turut join yang muda untuk menjadi pengguna Facebook. Ada utk bisness, politik, sosial, cari awek, main game, serta segalanya guna FB.
- Tokey telekomunikasi semacam membaca mega trends ini terus memudahkan penggunaan FB. Melalui sms, handset, atau email boleh log in ke FB. Yang penting, anda sanggup bayar dan habiskan duit serta masa depan hs atau pc utk menjadi hantu FB.
- FB, sama juga internet zaman awal 1990 an. Sama seperti TV zaman 1980an. Sama juga apa - apa teknologi canggih sebelumnya. Kita tidak mampu menepis baik dan buruknya. Yang baik sama juga dengan buruknya memasuki pintu rumah, hs serta minda anak - anak kita serta generasi akan datang.
- Terpulang pada individu untuk mengali kebaikan dan keburukan. Kita hana mampu untuk memberi panduan kepada generasi akan datang berkenaan baik dan buruknya. Selebihnya, tanyalah iman. Jika dulu orang tua bercerita tentang moral cerita yang disiarkan dalam kaca tv, hari ini mereka juga bercakap hal yang sama berkenaan FB. Sebelumnya mereka bercerita tentang internet dan bahayanya. Namun, adakah kita mampu menghalang penyebarannya? Tidak. Malah, kita akan ketinggalan jika terus tidak menggunakannya.
- Ambillah yang baik dan buang yang buruk.
- Dalam fenomena serta mega trend yang telah dicetuskan oleh FB, adakah sistem muamalat atau komunikasi sesama manusia bertukar sama sekali? adakah kita sudah hilang nilai dan akhlak?
- Seorang ayah yang mempunyai anak yang ramai sebelum ini menggunkan sms untuk berkomunikasi dengan anak - anaknya. Mungkin utk memudahkan penyampaian kpd anak - anaknya secara ringkas dan jelas, diberikan dalam sms. Boleh juga buat sms blasting kpd mana-2 anak - anak yang lain jika dia mahu.
- Hari ini, dia menggunakan FB untuk berkomunikasi dengan anak - anaknya. Dengan adannya group dalam FB yg dianggotai oleh anak - anaknya, dia bebas untuk menegur anak - anaknya. Dia juga bebas untuk menunjukkan kasih sayangnya pada sesetengah anak - anak beliau. Setiap anak - anak yang berbeza latar belakang turut membaca komen - komen yang dikeluarkan. Masing - masing berbeza tahap penilaianya. Sistem keluarga bertukar sama sekali.
- Adakah perjumpaan keluarga tidak lagi diperlukan?
- Adakah suara bertanya khabar tidak lagi diperlukan?
- Adakah FB mampu mengganti tubuh badan manusia daripada melakukan aktiviti asas manusia untuk bersosial?
- Teringat cerita Surrogate lakonan Bruce Wills. Perkara yang sama berlaku dalam mega trend FB sekarang.
- Persoalan yang timbul, kenapa hal ini berlaku? Ia berlaku disebabkan ramai antara kita menjadi jahil di zaman penuh dengan maklumat.
- Jahil di waktu maklumat di hujung jari, tetapi maklumat serta ilmu itu tidak sampai pun ke otak dan hati.
- Jahil ilmu agama. Ada maklumat tetapi bukan sampai ke tahap ilmu yang boleh diamal untuk menambahkan keimanan.
- Sepatutnya IT digunakan untuk mencari ilmu kekeluargaan utk menambahkan erat hubungan sesama keluarga.
- Walau bagaiman canggih sekalipun teknologi, kaedah asas bersosial lain tetap yang terbaik. Cara bercakap, adab sopan dan bahasa yang digunakan adalah terbaik dipelajari melalui kaedah pengalaman, bukan melalui FB.
- Akhir kata, zaman berubah, tetapi cara manusia mendapatkan cinta, melakukan cinta, menambahkan cinta tidak pernah berubah.
Saturday, 3 September 2011
Wednesday, 31 August 2011
Akhlak Keluarga Sakinah
Dahsyatnya ujian tersebut menyebabkan banyak bahtera rumah tangga yang kandas dan tidak bisa berlabuh lagi, bahkan hancur berkeping-keping. Sang istri ditelantarkan dengan tidak dididik, bahkan tidak diberikan nafkah. Sehingga muncul awak-awak bahtera yang tidak taat kepada nakhoda. Awak yang tidak mengerti tugas dan kewajibannya, berjalan sendiri dan mencari kesenangan masing-masing. Inilah pertanda kecelakaan dan kehancuran. Sang anak dibiarkan seakan-akan tidak memiliki ayah, sebagai seorang pemandu dan pembela yang akan mengarahkan dan melindungi. Seakan-akan tidak memiliki ibu, yang akan memberikan luapan kasih sayang dan perhatian yang dalam. Masing-masing berjalan pada keinginan dan kehendaknya, tidak merasa adanya keterikatan dengan yang lain. Sang nakhoda berjalan di atas dunianya, sang istri dan sang anak di atas dunia yang lain. Saling tuduh dan saling vonis serta saling mencurigai akan terus berkecamuk, berujung dengan perpisahan. Akankah gambaran keluarga tersebut mendapatkan ketenangan, ketentraman, dan kebahagiaan? Bahkan itulah pertanda malapetaka yang besar dan dahsyat.
Suratan Taqdir, memang problem dalam berumah tangga adalah sebuah suratan taqdir yang mesti ada dan terjadi. Akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala telah menurunkan syariat-Nya untuk membimbing ke jalan yang diridhai dan dicintai-Nya. Jalan yang akan mengakhiri problem tersebut. Sebuah suratan yang tidak akan berubah dan tidak akan dipengaruhi oleh keadaan apapun. Mungkin kita akan menyangka, suratan taqdir tersebut tidak akan menimpa orang-orang yang taat beribadah dan orang-orang mulia di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala. Tentu tidak demikian keadaannya. Nabi Nuh ‘alaihissalam berseberangan dengan istri dan anaknya. Nabi Luth ‘alaihissalam dengan istrinya yang jelas-jelas mendukung perbuatan keji dan kotor: laki-laki “mendatangi” laki-laki. Hal ini telah diceritakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala di dalam firman-Nya:
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): ‘Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (Jahannam)’.” (At-Tahrim: 10)
Ujian dalam berumah tangga tentu akan lebih besar dibanding ujian yang menimpa individu. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dalam firman-Nya ketika menjelaskan tujuan ilmu sihir dipelajari dan diajarkan: “Maka mereka mempelajari dari keduanya, apa yang dengan sihir itu, mereka dapat mencerai-beraikan antara seorang (suami) dengan istrinya.” (Al-Baqarah: 102)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian dia mengutus bala tentaranya. Yang paling dekat kedudukannya dengan Iblis adalah yang paling besar fitnahnya. Datang kepadanya seorang tentaranya lalu berkata: ‘Aku telah berbuat demikian-demikian.’ Iblis berkata: ‘Engkau belum berbuat sesuatu.’ Dan kemudian salah seorang dari mereka datang lalu berkata: ‘Aku tidak meninggalkan orang tersebut bersama istrinya melainkan aku pecah belah keduanya.’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Lalu iblis mendekatkan prajurit itu kepadanya dan berkata: ‘Sebaik-baik pasukan adalah kamu.’ Al-A’masy berkata: ‘Aku kira, (Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berkata: ‘Lalu iblis memeluknya.”
(HR. Muslim no. 5302)
Bila iblis telah berhasil menghancurkannya, ke mana sang anak mencari kasih sayang? Hidup akan terkatung-katung. Yang satu ingin mengayominya, yang lain tidak merestuinya. Alangkah malang nasibmu, engkau adalah bagian dari korban Iblis dan bala tentaranya. Kalau demikian keras rencana busuk Iblis terhadap keluarga orang-orang yang beriman, kita semestinya berusaha mencari jalan keluar dari jeratan dan jaring yang dipasang oleh Iblis, yaitu dengan belajar ilmu agama.
Bahkan keluarga terbaik, mulia dan dibangun oleh seorang terbaik, imam para nabi dan rasul, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Ummahatul Mukminin, juga tak lepas dari duri-duri dalam berumah tangga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah marah kepada isteri beliau ‘Aisyah dan Hafshah, sampai beliau memberikan takhyir (pilihan) kepada keduanya dan kepada isteri-isteri beliau yang lain: apakah tetap bersama beliau ataukah memilih dunia. Kemudian seluruh istri beliau lebih memilih bersama beliau. (lihat secara detail kisahnya dalam riwayat Al-Imam Al-Bukhari no. 4913, 5191 dan Muslim no. 1479)
Cerita menantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu bersama puteri beliau Fathimah radhiyallahu ‘anha -dan kita mengetahui kedudukan beliau berdua di dalam agama ini- juga tidak terlepas dari kerikil-kerikil berumah tangga. Telah diceritakan oleh Sahl bin Sa’d As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Nama yang paling disukai oleh ‘Ali adalah Abu Turab. Dia senang sekali dengan nama yang diberikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam itu. Suatu hari, ‘Ali marah kepada Fathimah, lalu dia keluar dari rumah menuju masjid dan berbaring di dalamnya. Bertepatan dengan kejadian tersebut Rasulullah datang ke rumah puterinya, Fathimah, namun beliau tidak mendapatkan ‘Ali di rumah. “Mana anak pamanmu itu?”, tanya beliau. “Telah terjadi sesuatu antara aku dan dia, dan dia marah padaku lalu keluar dari rumah. Dia tidak tidur siang di sisiku,” jawab Fathimah. Rasulullah berkata kepada seseorang: “Lihatlah di mana Ali.” Orang yang disuruh tersebut datang dan mengabarkan: “Wahai Rasulullah, dia ada di masjid sedang tidur.” Rasulullah mendatanginya, yang ketika itu ‘Ali sedang berbaring dan beliau dapatkan rida`-nya (kain pakaian bagian atas) telah jatuh dari punggungnya. Mulailah beliau mengusap pasir dari punggungnya seraya berkata: Duduklah wahai Abu Turab. Duduklah wahai Abu Turab.” (HR. Al-Bukhari no. 3703 dan Muslim no. 2409)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Teladan dalam Berumah Tangga
Meniti jejak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kehidupan berumah tangga adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim yang menginginkan kebahagiaan dalam berumah tangga. Hal ini masuk dalam keumuman firman Allah Subhanahu wa ta’ala di dalam Al-Qur`an:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Allah Subhanahu wa ta’ala telah bersumpah tentang keagungan akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam firman-Nya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam: 4)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia.” -Dan di dalam sebuah riwayat-: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kebagusan akhlak.” (HR. Al-Imam Ahmad di dalam Musnad (2/318) dan Al-Imam Al-Bukhari di dalam Al-Adab no. 273 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
“Rasulullah adalah orang yang paling bagus akhlaknya.” (HR. Al-Bukhari no. 6203 dan Muslim no. 659 dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata kepada saudaranya tatkala datang berita diutusnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Pergilah engkau ke lembah itu dan dengar apa ucapannya.” Kemudian dia kembali lalu menyampaikan:
“Aku melihat dia memerintahkan kepada budi pekerti yang baik.” (HR. Al-Bukhari no. 3861 dan Muslim no. 2474)
Seseorang tidak akan menemukan kekecewaan bila dia menjadikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri teladan dalam semua tatanaan kehidupannya. Baik ketika dia seorang diri, berumah tangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dia akan berbahagia di saat banyak orang dirundung kesedihan. Dia akan tentram di saat orang-orang dirundung kegelisahan. Dia akan terbimbing di saat semua orang tersesat jalannya. Dia akan tabah dan sabar di saat orang lain gundah gulana.
"Dan jika menaatinya niscaya kalian akan mendapatkan petunjuk.” (An-Nur: 54)
Hisyam bin ‘Amir berkata kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Wahai Ummul Mukminin, beritahukan kepadaku tentang akhlak Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tidakkah kamu membaca Al-Qur`an?” Hisyam bin Amir berkata: “Iya.” ‘Aisyah berkata:
“Akhlak Nabiyullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Al-Qur`an.” (HR. Muslim no. 746)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Keluarga Beliau
Sungguh amat sangat menarik bila dikaji kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama istri-istri beliau. Sebuah kehidupan indah, yang mestinya ditulis dengan tinta emas, dan telah diabadikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala hingga hari kiamat. Sehingga setiap umat beliau yang kembali ke jalan As-Sunnah akan mengetahui hal itu. “Indahnya hidup bersama Sunnah Rasulullah”, itulah ucapan yang akan keluar dari orang yang telah mencium aroma As-Sunnah walaupun sedikit. Mari kita menelaah beberapa riwayat tentang indahnya hidup Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama keluarga beliau, yang semuanya itu merupakan buah dari akhlak yang mulia dan agung.
Telah disebutkan di dalam kitab-kitab As-Sunnah seperti kitab Shahih Al-Imam Al-Bukhari, Shahih Al-Imam Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa`i dan selain mereka. Lihat nukilan beberapa riwayat dalam kitab Ash-Shahihul Musnad Min Syama`il Muhammadiyyah. (1/384-420, karya Ummu Abdullah Al-Wadi’iyyah)
1. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kelembutan beliau bersama istri-istrinya. Beliau tidur satu selimut, beliau mandi berduaan dan mencium istrinya sekalipun dalam keadaan berpuasa, serta bercumbu rayu sekalipun dalam keadaan haid, sebagaimana hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha dalam riwayat Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim. Diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim (no. 1807) dari Hafshah radhiyallahu ‘anha dan datang pula dari hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari (no. 1928) dan Muslim (no. 1851): “Rasulullah mencium (istrinya) dalam keadaan beliau berpuasa.”. Bahkan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha (HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 322 dan Muslim 444) bercerita kepada Zainab putrinya, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menciumnya dalam keadaan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa, dan beliau radhiyallahu ‘anha pernah mandi bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sebuah bejana dalam keadaan junub.
2. Rasulullah menyenangkan istrinya dengan sesuatu yang bukan merupakan maksiat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Aku melihat Rasulullah menutupi aku dengan selendangnya, dan aku melihat kepada anak-anak Habasyah yang sedang bermain di masjid hingga akulah yang bosan.” (HR. Al-Bukhari)
3. Berbincang-bincang bila memiliki kesempatan. Sebagaimana dalam riwayat dari sahabat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Rasulullah shalat dalam keadaan duduk dan membaca dalam keadaan duduk. Dan bila masih tersisa dalam bacaannya sekitar 30 atau 40 ayat, beliau berdiri dan membacanya dalam keadaan berdiri. Kemudian beliau ruku’ dan sujud. Dan beliau lakukan hal itu pada rakaat kedua bila beliau menunaikan shalatnya. Jika aku bangun, beliau berbincang-bincang denganku dan bila aku tidur beliau juga tidur.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berlomba lari dengan istrinya. Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Tatkala dia bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan, dia berkata: ‘Aku berlomba lari dengan beliau dan aku memenangkannya.’ Tatkala aku gemuk, aku berlomba (lagi) dengan beliau dan beliau memenangkannya. Beliau berkata: “Kemenangan ini sebagai balasan atas kemenanganmu yang lalu.” (HR. Abu Dawud, 7/423 dan Ahmad, 6/39)
5. Khidmat (pelayanan) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam rumah tangga. Diriwayatkan dari Aswad, dia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Apa yang diperbuat oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam rumahnya?” Dia berkata: “Beliau selalu membantu keluarganya, dan bila datang panggilan shalat beliau keluar menuju shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 676, 5363 dan Ahmad, 6/49)
6. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersenda gurau dengan istrinya, dengan menyebutkan satu sifat yang ada pada diri sang istri, sebagaimana riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha. (HR. Al-Bukhari no. 5228 dan Muslim no. 4469).
7. Rasulullah menyenangkan istrinya dengan cara minum dari bekas mulut istrinya dan makan dari bekas tempat makan istrinya, sebagaimana riwayat dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. (HR. Muslim no. 300) 8. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam cemburu melebihi kecemburuan para sahabat beliau. Sa’d bin ‘Ubadah berkata: “Jika aku menjumpai seseorang bersama istriku niscaya aku akan memenggalnya dengan pedang pada sisi yang tajam.” Sampailah ucapan itu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu beliau bersabda: “Apakah kalian heran dengan kecemburuan Sa’d? Sungguh, aku lebih cemburu darinya, dan Allah lebih cemburu dariku.” (HR. Al-Bukhari no. 6846 dan Muslim no. 2754)
Beberapa contoh yang telah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas adalah sebagai aplikasi dari wujud taqarrub kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, bukan semata-mata kebahagiaan dunia. Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu berkata: “Apabila seseorang mempergauli istrinya dengan cara yang baik, janganlah semata-mata hanya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia semata. Bahkan hendaknya dia berniat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dengan melaksanakan apa yang diwajibkan atasnya. Masalah ini terlalaikan dari banyak orang. Dia berniat hanya melanggengkan pergaulannya semata dan dia tidak berniat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka hendaklah setiap orang mengetahui bahwa dia sedang melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa ta’ala: ‘Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik’.” (Asy-Syarhul Mumti’, 5/357)
Beberapa Akhlak Menuju Keluarga Sakinah
Setiap orang muslim meyakini tentang kedudukan akhlak dalam kehidupan individu, berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara. Di sini, ada beberapa akhlak dan adab yang harus ada pada suami-istri, yakni berupa hak di antara keduanya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala: “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya.” (Al-Baqarah: 228)
1. Keduanya memiliki sifat amanah. Jangan sekali-kali salah satu dari keduanya mengkhianati yang lain, karena mereka berdua tak ubahnya dua orang yang sedang berserikat, sehingga dibutuhkan amanah, menerima nasihat, jujur dan ikhlas di antara keduanya dalam segala kondisi.
2. Memiliki kasih sayang di antara keduanya. Sang istri menyayangi suami dan begitu juga sebaliknya, sang suami menyayangi istrinya. Ini merupakan perwujudan firman Allah Subhanahu wa ta’ala: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” (Ar-Rum: 21)
3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara kedua belah pihak. Jangan sekali-kali terkotori dengan keraguan terhadap kejujuran, amanah, dan keikhlasannya.
Ref
http://www.babinrohis-nakertrans.org/artikel-islam/meniti-keluarga-sakinah-dengan-akhlak-terpuji
Tuesday, 30 August 2011
Kampung Tok Lukup Bab 3
Kampung Tok Lukup Bab 2

Bab 1 Sejarah
1.1 Diasaskan pada akhir tahun 1890 an.
1.2 Kampung ini bertahan sehingga akhir tahun 1985 iaitu lebih kurang 100 tahun setelah ditubuhkan.
1.3 Hj. Yaakup iaitu pengasas kampung ini datang dari keluarga berada dan berasal dari Kg. Kemumin iaitu 20 km dari Kg. Tok Lukup.
1.4 Setelah berkahwin, beliau membeli tanah dan menubuhkan kampung tersebut. Beliau mempunyai visi dan misi apabila melihat kesuburan tanah, lokasi dan tempat terbabit.
Bab 2 Lokasi / Geografi / Ekonomi
2.1 Kampung ini terletak di pesisir pantai Negeri Kelantan. Berselebahan dengan Pantai Dasar Sabak dan Pantai Pulau Pak Amat.
2.2 Tanah rata, bersawah padi dan dilingkari Sungai Raja Gali menghala ke muara. Di seberang, ada tanjung dan pantai menghala ke Lautan China Selatan.
2.3 Sumber pendapatan utama penduduk kampung ini adalah tanaman padi dan menangkap ikan. Semasa zaman kegemilangan kampung ini merupakan jelapang padi, tanah yang sumber dan terkenal di seluruh Kelantan.
2.4 Hasil padi yang banyak juga memberikan sumber rezeki serta menambah kekayaan Hj Yaakup sehingga dapat membeli lebih banyak tanah.
2.5 Tanah tersebut diwarisi turun - temurun hingga ke anak cucu beliau. Keluasan tanah terbabit boleh menampung lebih 30 keluarga dan 15 buah rumah di seluruh kampung.
2.6 Selain tanaman padi, disebabkan berdekatan dengan sungai dan muara lautan, penduduk kampung ini juga menangkap ikan sebagai sumber rezeki. Ikan sembilang, udang serta banyak sumber sungai menambahkan kemakmuran kampung ini.
Bab 3 Zaman Kemajuan / Zaman Kegemilangan (1900 - 1970)/ Zaman Kemerosotan (1971- 1985)
3.1 Zaman Kemajuan
Awal tahun 1900 an, padi merupakan pendapatan utama penduduk sekitar Kemumin. Berasal daripada keluarga petani, Hj. Yaakup cukup rajin mengerjakan tanah yang dibeli sekitar kampung yang baru ditubuhkan.
Ilmu pertanian yang sudah diwarisi turun temurun terus menjadi pemangkin kejayaan beliau menanam padi dan mejadi sumber kekayaan beliau. Setiap kali hasil dituai, beliau akan melabur dan membeli tanah serta kawasan baru. Hasil daripada kegigihan beliau, keturunannya semakin berkembang daripada sebuah rumah kepada 15 belas buah rumah.
Kesemua kesemua penduduk kampung terdiri daripada anak - anak dan cucu beliau. Rumah beliau terletak di Gong Gelap. Di sebelah rumahnya terletak Surau. Kebanyakan rumah anak - anaknya dan cucu dibina di atas tanah yang diwarisi oleh Hj. Yaakub.
Bab 4 Saudara Mara
4.1 Memori suka duka
Bab 5 Terkini
Bab 6 Masa Depan
Layari Bab 1 (Klik sini)
Monday, 29 August 2011
Perihal Kg. Tok Lukup











1. Diasaskan oleh Hj. Yaakup Idris pada tahun 1890 (akhir 1800 an).
2. Beliau berasal dari Kg. Kemumin.
3. Setelah berkahwin, beliau membeli tanah di Kg. Tok Lukup dan berpindah ke sana.
bersambung (klik sini)