Thursday, 30 August 2012

Merdeka 2.0

Artikel Merdeka dan Kebebasan 1.0 di sini..

Apa aku nak buat untuk Hari Kemerdekaan esok 31hb. Ogos 2012?

Aku nak ke sebuah pulau di Borneo. Bawa keluarga jalan-jalan!
....bisik Awang dalam hatinya.

Secara ilmiahnya..jom kita hurai, apa itu "MERDEKA"

Definisi

Sumber klik di sini

Pertama, Kemerdekaan adalah bebas dari tekanan atau penindasan dari pihak lain. 

Makna ini diambil dari kata“Itqun Minannar”. Kata ini diambiil dari hadits Nabi yang sering dikaitkan dengan keutamaan bulan ramadhan: “… awaluhu rahmah, wausatuhu maghfiroh, wa akhiruhu itqun minannar.” 
(…. puasa ramadhan itu awalnya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalha pembebasan dari api neraka).


Kedua, Kemerdekaan berarti menghilangkan kelas-kelas sosial dalam masyarakat, menciptakan tatanan masyaarakat yang sederajat. Memuliakan antara satu sama lain, kesetaraan, tidak ada kelas dalam masyarakat, masing-masing memiliki hak sebagai bangsa tanpa membedakan kultur dan kelasnya.
Makna itu terambil dari kata “Fatahriru Roqobah”. Kata ini  cukup banyak terdapat dalam al Quran. misalnya dalam satu ayat pada Annisa: 92 saja ada tiga kata. Kata “tahrir” dan “khurriyah” dalam bahasa Arab artinya “merdeka”.
Ketiga, merdeka diambil dari kata Fakku roqobah. 
Artinya, melepaskan budak dari perbudakan. 
Diambil dari ayat Al Qur’an “Wamaa adroka mal ‘aqobah, fakku roqobah” (Al Balad: 12-13). Kata “fakku” di sini pengertianya “merdeka“. Lebih lengkapnya, para ulama mendefinisikan kata fakku dengan إبطال الرق والعبودية (ibtlolur roqqi wal ‘ubudiyah) atau أبان بعضه عن بعض (Abaana ba’dhuhu ‘an ba’d).
Lebih jelasnya, kemerdekaan itu bisa tercapai, manakala bisa tampil bersama-sama antara satu individu dengan individu lain, atau antara kelompok satu dengan lainnya. Sehingga bukannya kelompok satu tampil yang lainnya tidak boleh tampil (disembunyikan) gara-gara dianganggap kelas dua, atau karena dianggap tidak sejajar,  atau dianggapnya tidak berarti. Kalau saja hal tersebut masih berlaku di negeri kita, atau di negeri lain, bahkan bisa terjadi dalam diri kita, berarti belum ada “merdeka”. Contoh yang sering kita dengar: “sudah, lenyapkan saja dia!”, “kita saja yang maju, jangan sampai dia tampil”, dan lain-lain.
Keempat, merdeka diambil dari kata Istiqlal
(Masjid Istiqlal = masjid merdeka).  Pengertian istiqlal menurut para ulama adalah, تفرد به ولم يشرك فيه (taffarroda bihi walam yusyrik fiih) 

Artinya: Mandiri. Tidak mau dicampur tangani oleh pihak lain. Sebuah bangsa yang “merdeka” (istiqlal) berarti tidak bisa dicampurtangani negara lain. 

Negara merdeka berarti negara itu mandiri, memanaj diri sendiri, bukan negara boneka, bukan negara yang diatur oleh negara lain. Kalau saja masih ada intervensi negara lain artinya belum merdeka.
Demikian juga bila makna istiqlal bagi individu artinya, seorang individu dikatakan merdeka jika sudah terbebas dari pengaruh “duniawi”, masih dipengaruhi oleh jabatan atau oleh macam-macam rayuan dan godaan lainnya, itupun belum dikatakan mandiri namanya, alias belum merdeka.
Kesimpulannya, 

pertama, merdeka adalah fakku roqobah, negara dikatakan merdeka jika bebas dari intimidasi. Merdeka dari rasa ketakutan. Sebab betapa banyak negara yang ditakut-takuti oleh pihak lain. 

Kedua, merdeka adalah hurriyah artinya tidak ada kelas-kelasan. 

Ketiga, merdeka adalah fakku, tidak ada tukar-tukaran maksudnya merdeka dari hukum. 

Keempat diambil dari kata Istiqlal, merdeka berarti tidak ada campur tangan dengan pihak lain alias mandiri.
Dalam konsep agama orang yang masuk syurga adalah mereka yang “merdeka”, bukan hamba sahaya.  

Kenapa dikatakan merdeka,  karena bagi si hamba akan merdeka jika hidupnya murni hanya kepada Allah; tidak merasa takut kecuali kepada Allah; tidak merasa cinta kecuali kepada Allah; tidak melakukan penyembahan kecuali kepada Allah. Itulah yang sebenar-benarnya yang merdeka dalam konsep para ulama.

Definisi Merdeka (Sumber Wikipedia)

Kemerdekaan ialah pemerintahan sendiri oleh penduduk-penduduk sebuah negara yang secara amnya menuntut kedaulatan. Istilah kemerdekaan digunakan untuk membezakan dengan penaklukan yang merujuk kepada sesuatu kawasan sebagai "wilayah" yang dikawal oleh sebuah kerajaan luaran dari segi politik dan tentera. 

Perkataan ini kekadang juga digunakan dalam erti kata yang lebih lemah untuk membezakan dengan hegemoni yang merupakan kawalan sebuah negara secara tak langsung oleh sebuah negara yang lebih kuat. Kemerdekaan boleh merupakan taraf permulaan bagi sebuah negara muncul (sering kali untuk mengisi kekosongan politik), tetapi sering merupakan pembebasan daripada kuasa yang mendominasi kawasan itu. 

Dari segi negatif, kemerdekaan juga boleh ditakrifkan sebagai keadaan yang tidak dikuasai oleh kuasa yang lain melalui penjajahan, dasar peluasan kuasa atau imperialisme. Kemerdekaan boleh diperoleh melalui penyahjajahan, pemisahan atau pembahagian. Walaupun ketiga-tiga ini sering berbetulan dengan kemerdekaan, ketiga-ketiga ini harus tidak dikelirukan dengan pemberontakan yang biasanya merujuk kepada penggulingan pihak berkuasa secara ganas. Ini kekadang hanya bertujuan untuk pengagihan semula kuasa — dengan atau tanpa unsur pembebasan seperti dalam kes pendemokrasian — di dalam sebuah negara dan oleh itu, bentuk negara itu tidak berubah. 

Umpamanya, Revolusi Oktober Rusia tidak bertujuan untuk memperoleh kemerdekaan negara; sebaliknya Perang Revolusi Amerika Syarikat bertujuan sedemikian. Autonomi merujuk kepada sejenis kemerdekaan yang diberikan oleh pihak berkuasa yang pada dirinya masih mengekalkan kuasa muktamad terhadap wilayah itu (sila lihat penurunan kuasa). Negeri naungan merujuk kepada kawasan autonomi yang bergantung kepada kerajaan yang lebih besar untuk perlindungannya sebagai kawasan autonomi. Sebuah negara yang ingin menuntut kemerdekaan daripada pihak berkuasa akan mengumumkan pengisytiharan kemerdekaan, umpamanya Pengisytiharan Arbroath oleh Scotland yang merupakan contoh negara terawal yang masih wujud serta Pengisytiharan Kemerdekaan Amerika Syarikat pada tahun 1776 yang paling masyhur. 

Terdapat banyak sebab mengapa sebuah negara atau wilayah hendak menuntut kemerdekaan. Kekecewaan terhadap pihak berkuasa merupakan alasan yang sering dikemukakan oleh gerakan-gerakan pengikut faham pemisahan, tetapi kesusahan ekonomi biasanya adalah yang mencetuskan tindakan gerakan-gerakan ini.

Cara untuk menuntut kemerdekaan berbeza-beza dari tunjuk perasaan yang aman ke perang saudara yang ganas. Tarikh kemerdekaan (atau kekadangnya permulaan pemberontakan) biasanya dirayakan sebagai hari kelepasan negara yang dikenali sebagai hari kemerdekaan. 

Sejarah istilah Asal-usul Istilah "Merdeka" ditakrifkan daripada bahasa Sanskrit Maharddhika yang membawa makna "kekayaan, keagungan dan kekuasaan" Dalam konteks kontemporari, Istilah ini digunakan dalam Bahasa Malaysia dan Bahasa Indonesia untuk melambangkan kedaulatan sesebuah negara.

Blood Type and Personality


TOKYO —
It is a good idea to know your blood type. While most Japanese know their blood type, many foreigners do not (and Japanese are frequently surprised to hear this).
Many Japanese people believe that each blood type has a certain personality and affinity, so it is common for them to ask someone their blood type or try to guess someone’s blood type by their personality. Furthermore, it is not uncommon for women in their 20s and 30s to even select a prospective husband based on his blood type.
There are many books about the various blood type personalities. For example, “A, B, O, AB gata jibun no setsumeisho” (A Guide to A, B, O, AB blood types), written by an unknown author who uses the pen name Jamais Jamais, have become best sellers in Japan.
Here is a look at what it’s all about.
General personality of people who have type A blood
—Consider things carefully
—Can understand other people’s feelings easily
—Kind
—Good at hospitality
—Don’t express themselves in order to avoid possible quarrel
—Do things carefully and steadily, and don’t take the next step if they are not satisfied
—Honor student types who don’t go off the rail
—Fastidious
—Big on cleanliness
—Can be calm even when accidents happen
—Strong on taking responsibility
—Hard workers
—Safe drivers
Type A blood people’s affinity with each blood type
Partner who is type A – They have many common points; however, both of them are highly strung, so they may be irritated by each other.
Partner who is type B – Type A person envies type B’s happy-go-lucky personality. However, type A person worries about type B person’s personality.
Partner who is type AB – Type AB person is reliable for type A, someone they can turn to for good advice and help. They can have a stable love relationship.
Partner who is type O – Type O person is protective of type A. However, if type A talks about every small thing, the relationship won’t be good.
General personality of people who have type B blood
—Like to go their own way
—Do what they want without considering other people’s feelings, rules and customs
—Happy-go-lucky and masters of breaking rules
—Optimistic
—Friendly and open their heart to anybody
—Not pretentious
—Afraid of being alone
—Get lonely easily
—Quick to adapt
—Flexible thinkers
—Pragmatists
—Don’t chase a dream much
—Like to play
—Love festivals and parties
—Have been in love many times
—Don’t get heart-broken over lost love
Type B blood people’s affinity with each blood type person
Partner who is type A – Type A person is always willing to help type B person; however, they get tired of each other easily. Type A often complains to type B.
Partner who is type B – Both of them are not careful, so they may do things that are off the rail.
Partner who is type AB – They attract each other and they may quickly start a relationship. They love each other very much.
Partner who is type O – They can understand each other easily. Type O person covers for type B person’s bad points. They are a great match for friendship.
General personality of people who have type AB blood
—Chase ideals and dreams
—Don’t have secular needs such as greed and a desire to succeed
—Have strong spirituality
—Calm and rational
—Sensitive and easily hurt
—Have a complicated personality
—Private life is important
—Don’t like interference from other people
—Have various hobbies
—Vigorous in pursuit of knowledge in wide range of fields
—Are bookworms
—Have unique ideas and are creative
—Have fairy tale-like hobbies
—Calm and frank about love relationship
Type AB blood people’s affinity with each blood type person
Partner who is type A – Type AB person respects type A person, and they have a passionate love for each other. However, they may quarrel frequently.
Partner who is type B – They are a good match and connect with each other easily.
Partner who is type AB – Their relationship is always proceeding along parallel lines. They cannot open their minds to each other. It is best not to be too close to each other, nor be too far apart.
Partner who is type O – They can succeed in business and at various activities together. They can produce new things together easily.
General personality of people who have type O blood
—Realistic
—Good at developing economic concepts
—Vigorous at earning a living
—Strong in face of adversity
—Romanticists
—Dream of getting rich quick, but actually take a steady approach
—Ambitious
—Go straight toward their goal
—Have leadership ability and often take care of younger people and people below them
—Very cautious
—Don’t care about small things, taking a wider perspective instead
—Devoted, but with a strong desire to monopolize
Type O blood people’s affinity with each blood type person
Partner who is type A – Type O person always wants to take the lead for type A person. They are a good combination.
Partner who is type B – They can talk freely and openly and have a comfortable relationship. However, type O person gets confused by type B person’s moody personality sometimes.
Partner who is type AB – Their thoughts are a match. However, if they are in the same “arena,” they compete with each other strongly.
Partner who is type O – They cannot understand each other basically, and they feel alienation easily. It is best not to get too close together.
Source: Ketsuekigatabetsuseikaku (Each blood type’s personality)

Saturday, 25 August 2012

Asbabun Nuzul

Pentingnya ilmu asbabun nuzul dalam ilmu Al-Qur’an guna mempertegas dan mempermudah dalam memahami ayat-ayatnya. 

Ilmu Asbabun Nuzul mempunyai pengaruh yang penting dalam memahami ayat, karenanya kebanyakan ulama begitu memperhatikan ilmu tentang Asbabun Nuzul bahkan ada yang menyusunnya secara khusus. 

Diantara tokoh (penyusunnya) antara lain Ali Ibnu al-Madiny guru Imam al-Bukhari r.a. Kitab yang terkenal dalam hal ini adalah kitab Asbabun Nuzul karangan al-Wahidy sebagaimana halnya judul yang telah dikarang oleh Syaikhul Islam Ibnu Hajar. Sedangkan as-Sayuthy juga telah menyusun sebuah kitab yang lengkap lagi pula sangat bernilai dengan judul Lubabun Nuqul Fi Asbabin Nuzul. 

Oleh karena pentingnya ilmu asbabun nuzul dalam ilmu Al-Qur’an guna mempertegas dan mempermudah dalam memahami ayatayatnya, dapatlah kami katakan bahwa di antara ayat Al-Qur’an ada yang tidak mungkin dapat dipahami atau tidak mungkin diketahui ketentuannya/hukumnya tanpa ilmu Asbabun Nuzul. 

Sebagai contoh firman Allah SWT: 

Dan kepunyaan Allahlah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas rahmat-Nya lagi Maha Mengetahui. 
(QS. Al-Baqarah: 115). 

Dari ayat tersebut dapat dipahami bolehnya melakukan shalat menghadap ke selain kiblat. Pemahaman seperti ini adalah salah, karena menghadap kiblat adalah salah satu syarat sahnya shalat. Dengan ilmu asbabun nuzul dapatlah dipahami secara jelas, di mana ayat di atas turun sehubungan dengan kasus seseorang yang ada dalam perjalanan dan tidak mengetahui kiblat serta arah, karena itu ia boleh berijtihad untuk memilih arah dan selanjutnya ia melakukan shalat. Ke mana saja ia menghadap dalam shalatnya maka shahlah shalatnya. Ia tidak harus mengulangi kembali disaat ia mengetahui arah yang sebenarnya andaikata salah. Dengan demikian maka ayat di atas tidaklah bersifat umum tetapi bersifat khusus bagi seseorang yang tidak mengetahui kiblat dan arah. 

Contoh lain yang berhubungan dengan pentingnya ilmu Asbabun Nuzul dalam memahami ayat adalah firman Allah SWT: 

Sesungguhnya khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
(QS. Al-Mâidah: 90). 

Diantara beberapa orang sahabat Rasul bertanya: 

"Bagaimanakah halnya dengan orang-orang yang berperang di jalan Allah dan telah meninggal sedang mereka biasa meminum khamar padahal khamar tersebut adalah keji?". 

Sehubungan dengan itu maka turunlah ayat yang menjelaskan bahwa peminum khamar sebelum diharamkan, Allah memaafkannya. Ia tidak berdosa dan tidak bersalah karena Allah tidak akan memberikan hukuman atas perbuatan seorang hamba sebelum Islam atau sebelum turunnya pengharaman. Karena itu maka ayat tersebut berdasarkan susunannya dapat dipahami secara tegas terhadap haramnya minuman khamar. 

Apa arti Asbabun Nuzul Terkadang ada satu kasus (kejadian). Dari kasus tersebut turun satu atau beberapa ayat yang berhubungan dengan kasus tersebut, itulah yang disebut dengan Asbabun Nuzul. 

Dari segi lain, kadang-kadang ada suatu pertanyaan yang dilontarkan kepada Nabi SAW, dengan maksud minta ketegasan tentang hukum syara’ atau mohon penjelasan secara terperinci tentang urusan agama, oleh karena itu turun beberaa ayat, yang demikian juga disebut Asbabun Nuzul. 

Contoh peristiwa yaitu hadits yang diriwayatkan Bukhari dari Khabbab ibnul Arat r.a. ia berkata: "Saya adalah tukang besi, Saya menghutangkan kepada Ash ibnu Wail. Suatu ketika saya datang kepadanya untuk menagih piutangku". Ia menjawab: 

"Saya tidak akan membayar hutangku kepadamu sebelum engkau mengkufurkan Muhammad dan beralih menyembah Lata dan Uzza". 

Saya menjawab: 

"Aku tidak akan mengkufurkannya sehingga engkau dimatikan Allah dan dibangkitkan kembali". 

Jawab Ash Ibnu Wail: "Kalau begitu kelak aku akan mati dan dibangkitkan kembali?". 

"Tunggu dulu, hari ini juga akan kudatangkan harta dan anak untuk membayar hutang kepadamu". 

Karena kasus ini Allah menurunkan ayat: 

Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat kami dan dia mengatakan pasti aku akan diberi harta dan anak. Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan yang Maha Pemurah?.

Sekali-kali tidak, Kami akan menulis apa yang ia katakan dan benar-benar Kami akan memperpanjang adzab untuknya dan kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu, dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri. 
(QS. Maryam: 77-80).

Dibuat pada :25 August 2012 21:07:42

Sumber

Memahami Al Quran di rumah





Assalammuaalaikum ummuabbas,
Saya ingin sekali meminta pandangan ummuabbas tentang bagaimana caranya untuk kita memahami ayat2 Al quran secara sendirian di rumah. Selama ini saya cuma membaca terjemahan dari Tafsir Pimpinan Ar-Rahman. Tapi ada masanya saya tak dapat memahami bahasanya, kadang2 keliru dengan cerita2 dalam ayat2 tertentu. Saya pula belum berkesempatan menghadiri mana2 kelas tafsir. Kadang2 cuma sempat mengikuti program di TV9 hari Jumaat.
Ummu Hakim
Jawapan:
Wa’alaykum salam wbh Ummu Hakim.
Tahniah saya ucapkan kepada Ummu Hakim kerana berusaha memahami ayat-ayat al-Quran yang dibaca. Menurut Fiqh Keutamaan, memahami ayat yang dibaca walaupun sedikit lebih baik dari membaca banyak ayat namun langsung tidak difahami.
Bagi menambah kefahaman ayat-ayat al-Quran, saya sarankan Ummu Hakim memiliki beberapa jenis kitab tafsir dalam Bahasa Melayu.
Ada beberapa kitab tafsir lengkap 30 Juzuk seperti;-
1. Terjemahan Tafsir Fi Zhilal al-Quran karya al-Syahid Syed Qutb.
Terjemahan dalam Bahasa Malaysia dihasilkan oleh Yusuf Zaki Yaakub. Tajuk yang diterjemahkan berbunyi ‘Di Bawah Naungan Al-Quran’. Harganya agak mahal yakni RM3000/set.

Penerbitnya dari Kelantan.
Kawan saya seorang doktor telah membelinya dengan cara bermain kutu. Dia mengumpul 10 orang kawan-kawannya yang mahu memiliki tafsir tersebut dan mengutip RM300/seorang sebulan. Setiap bulan, seorang daripada ahli akan memiliki tafsir tersebut.
fi-zilal
Alternatif kepada terjemahan edisi Bahasa Malaysia ialah terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Suami saya membeli edisi Bahasa Indonesia semasa berkunjung ke sana kerana ia jauh lebih murah. Kalau tidak silap saya tidak sampai RM500. Kalau beli di Malaysia, mungkin lebih mahal tetapi belum sampai RM1000 rasanya.
Kalau mampu, sebaik-baiknya dapatkan terjemahan Bahasa Melayu kerana lebih mudah difahami.
Antara keistimewaan tafsir ini ialah pengarangnya tidak mengutip kisah-kisah Israiliyyat yang diragui kebenarannya.
Sesiapa yang memahami Bahasa Arab, lebih baik baca dalam Bahasa Arab kerana antara ciri istimewa tafsir ini ialah pada kesusasteraan Arab yang menjadi bidang kepakaran Syed Qutb. Ia juga boleh dibaca di web http://www.altafsir.com/ .
2. Tafsir Al-Azhar karya HAMKA (Bahasa Indonesia).
3. Tafsir Ibnu Kathir (Bahasa Indonesia)
Harga RM170/set.

Tafsir yang tidak lengkap 30 Juzuk pula antaranya ialah;
1. Tafsir Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat.
1.1. Tafsir Surah Hud
1.2. Tafsir Surah Nuh
1.3. Tafsir Al-Furqan

2. Tafsir Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang
2.1. Tafsir Surah al-Fil (Gajah) dan Surah al-Hasyr (Pengusiran)

3. Terjemahan Tafsir al-Munir karya Dr Wahbah al-Zuhayli.
Sehingga kini, hanya Juzuk 28 dan Juzuk 29 yang sudah diterjemahkan dan diterbitkan. Insya Allah, ia diterjemahkan dalam Bahasa Melayu moden oleh sekumpulan pakar-pakar tafsir tempatan.

Saya memiliki stok kedua-dua juzuk Tafsir al-Munir edisi kulit keras. Juzuk 29 berharga RM45 dan Juzuk 28 berharga RM40.
4. Tafsir Surah An-Nur (Kehidupan dan Pergaulan Dalam Rumahtangga Islam) karya Ahmad Sonhadji Mohamad.
Mengenai Tafsir Pimpinan al-Rahman (TPR), saya akui Bahasa Melayu (BM) yang digunakan merupakan BM era 80-an. Ditambah pula kaedah terjemahannya yang agak terikat dengan nahu (tatabahasa) Bahasa Arab. Justeru terdapat ayat-ayat atau cerita yang sukar difahami.
Disiplin Memahami Al-Quran
Selain kitab-kitab tafsir, saya cadangkan juga Ummu Hakim dapatkan buku-buku berkaitan Al-Quran seperti;
1. Buku Pengantar Usul Tafsir (Ulum al-Quran) karya Dr Fauzi Deraman dan Mustafa Abdullah.
2. Buku berkenaan sebab-sebab turunnya ayat al-Quran (Asbab al-Nuzul).
Saya tidak mempunyai maklumat kiranya terdapat buku Asbab al-Nuzul dalam Bahasa Melayu. Namun dalam kitab tafsir seperti Tafsir al-Munir ada diterangkan tentang sebab turun satu-satu ayat.
Kedua-dua ilmu ini harus difahami bagi mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai maksud ayat-ayat al-Quran.
Walaubagaimanapun, sekiranya Ummu Hakim atau mana-mana pembaca berpeluang belajar melalui guru, ia adalah yang TERBAIK dan menepati sunnah dalam memahami ajaran Islam.
Membaca adalah sebagai wasilah menambah ilmu di dada.
Saya harap maklumat di atas membantu Ummu Hakim.
Mohon maaf di atas segala kekurangan.
Hanya Allah yang Maha Mengetahui.
Ummu Abbas
3.31pm
30 Rabiul Awwal 1430H

sumber

Apakah teknik terbaik untuk fahami tafsir Al Quran

Sepanjang saya mengendalikan kuliah tafsir dahulu,  ramai yang bertanya ‘Ustaz, tafsir apa yang paling baik sekali untuk dibaca?’ Saya pun sebenarnya tidak dapat memberikan jawapan tepat. Sebabnya, ia berdasarkan ‘tahap & keupayaan anda’…..
Bagi yang merasakan dirinya di level ‘basic’, maka cadangan saya, sila khatamkan :
1.         tafsir bimbingan Ar-Rahman JAKIM
2.         tafsir Jalalain.
Jika anda mengira anda sudah di tahap pertengahan, maka tafsir ini rasanya sesuai untuk anda :
1.         tafsir Ibn Katsir
2.         tafsir Qurtubi
3.         tafsir Al-Baidhawi atau
anda sudah bertahap ‘advance’, maka belilah tafsir ‘super tebal-tebal & sukar nak faham’ ini spt :
1.         Tafsir Zamakhsyari : Al-Kasyaf
2.         tafsir Al-Alusi : Ruhul Ma’aani
3.         Tafsir Al-Razi : Mafatihul Ghaib
4.         tafsir Tabari : Ja’mi’ Al-Bayan 
Tetapi, jika anda sukakan kandungan yang mengadunkan ‘tradisi & kontemporari’, ini sesuai buat anda :
1.         tafsir Al Munir
2.         Tafsir Fi Zilalil Quran
3.         Tafsir Al-Manar
Namun, jika anda inginkan tafsir yang tebal nuansa nusantaranya, saya cadangkan tafsir ini :
1.         tafsir Al-Azhar – Pak HAMKA
2.         tafsir Al-Misbah – Dr. Quraisy Shihab 
Dan banyak lagi kitab2 tafsir yg tidak dapat sy sebutkan….
Tetapi, ada lagi yg masih bertanya  - ‘tapi ustaz, saya dah baca banyak tafsir, namun masih belum dapat feeling lagi…..
Boleh ustaz bagi tips macammana nak rasa betul-betul ‘getaran’ makna AlQuran?’
Hmm….. berat juga soalan tu….. Pendapat saya, jika kita benar2 mahu rasakan getaran tafsir, ia bukan terletak pada ‘kitab tafsir apa yg terbaik utk dibaca’, tetapi ia terletak pada soalan :
 ‘Apa yang Allah ingin beritahu saya melalui ayat/surah ini?’….  itu yang selalu saya fikirkan setiap kali ingin ‘mendampingi’ tafsir Al-Quran.
Ingin tahu lebih jelas bagaimana cara melahirkan rasa takjub, gerun, syok, ‘wow’, ‘Subhanallah’ setiap kali mendampingi Al-Quran?

...


Sumber
http://www.asraffayob.com/quran-get-inspired/apakah-teknik-terbaik-untuk-fahami-tafsir-al-quran/

Thursday, 23 August 2012

Ayat 208-209 Surah Al Baqarah (Tafsir Di Bawah Naungan Al Quran-Sayyid Qutb)

Di bawah bayangan dua lukisan yang menggambarkan contoh nifaq yang jahat dan contoh iman yang bersih ini, ayat-ayat yang berikut menyeru kaum Muslimin dengan sifat iman, 

iaitu sifat mereka yang dikenali umum supaya masuk ke dalam kedamaian dengan keseluruhan jiwa mereka, 

dan supaya berwaspada dari mengikut jejak syaitan serta mengingatkan mereka dari tergelincir setelah mereka mendapat penerangan yang jelas: 

يَاَأيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا ادْخُُلوْا فِي السِّلْمِ َ كآفًَّة وَ َ لا تَتَّبِعُوْا خُ ُ طوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ َل ُ كمْ ( عَدُوٌّ مُّبِينٌ ( 208 208. 

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam kedamaian dengan keseluruhan jiwa kamu dan janganlah kamu menurut jejak syaitan-syaitan kerana sesungguhnya syaitan itu musuh kamu yang amat nyata.” ( َ

فإِن زََلْلتُمْ مِّن بَعْدِ مَا جَاءتْكُمُ اْلبَيِّنَاتُ َفاعَْلمُوْا َأنَّ الّلهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ( 209 209. 

“Oleh itu jika kamu tergelincir juga setelah datang kepada kamu keterangan-keterangan yang jelas, maka ketahuilah bahawa Allah itu Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” 

Itulah seruan kepada orang-orang Mu’min dengan nama keimanan iaitu seruan dengan sifat yang disukai mereka dan membezakan mereka, sifat yang menghubungkan mereka dengan Allah yang menyeru mereka agar seluruh mereka masuk ke dalam kedamaian. 

Maksud pertama dari seruan ini ialah supaya orang-orang Mu’min menyerah seluruh jiwa raga mereka kepada Allah dan menyerah segala urusan mereka sama ada kecil atau besar kepada Allah. Mereka hendaklah menyerah secara mutlak kepada Allah tanpa meninggalkan sesuatu yang sumbang sama ada berupa fikiran atan perasaan, niat atau tindakan, kegemaran atau ketakutan yang tidak tunduk kepada Allah dan tidak redha dengan ketetapan dan keputusan-Nya. 

Mereka hendaklah memberi keta’atan dan kepatuhan kepada Allah dengan penuh keyakinan dan kerelaan. Mereka hendaklah menyerah diri mereka kepada qudrat Ilahi yang memimpin langkah-langkah mereka dengan keyakinan bahawa Allah mahukan mereka mendapat kebaikan, pengajaran dan petunjuk, dan dengan keyakinan bahawa mereka sedang menuju ke jalan dan kesudahan yang baik dunia dan Akhirat. 

Penujuan da’wah yang seperti ini kepada orang-orang yang beriman itu membayangkan bahawa di sana ada orang-orang yang masih teragak agak untuk memberi ketaatan dan kepatuhan yang mutlak kepada Allah sama ada di dalam sulit atau di dalam terang. 

Wujudnya orang-orang yang seumpama ini di dalam masyarakat Islam di samping golongan orang-orang yang penuh yakin dan redha itu memanglah suatu perkara yang biasa. Da’wah ini adalah ditujukan setiap masa kepada orang-orang yang beriman supaya mereka sentiasa ikhlas kepada Allah, dan supaya aliran fikiran dan perasaan mereka ini selaras dengan kehendak Allah terhadap mereka dan selaras dengan matlamat yang dipimpin oleh nabi dan agama mereka tanpa digugatkan oleh sebarang keraguan dan keteragakan. 

Apabila seseorang Islam menyambut da’wah itu dengan sambutan yang seperti itu bererti ia memasuki sebuah alam yang seluruhnya diselubungi kedamaian dan keamanan, sebuah alam yang seluruhnya dipenuhi kepercayaan dan keyakinan, kerelaan dan kemantapan, di mana tidak terdapat lagi sebarang kerunsingan dan kegelisahan, sebarang kedurhakaan dan kesesatan, iaitu kedamaian dengan jiwa dan hati nurani sendiri, kedamaian dengan akal dan logik, kedamaian dengan manusia dan makhluk-makhluk yang hidup, kedamaian dengan seluruh alam buana dan seluruh yang maujud, kedamaian dan keimanan yang menerangi liku-liku hati nurani, kedamaian dan keamanan yang memayungi kehidupan dan masyarakat, kedamaian dan keamanan di bumi dan di langit. 

Kesan pertama yang dilimpahkan oleh kedamaian ini di dalam hati ialah kesahihan kefahaman dan kepercayaannya terhadap Allah, juga kejelasan dan kemudahan kefahaman dan kepercayaan itu sendiri bahawa Allah Tuhan Yang Maha Esa dan setiap Muslim hanya bertawajjuh kepada- Nya sahaja dengan hati yang teguh dan yakin. Hatinya bulat kepada Allah tanpa dikelirukan oleh berbagai-bagai kepercayaan yang lain. Ia tidak diburu oleh berbagai-bagai tuhan di sana sini seperti di dalam kepercayaankepercayaan paganisme dan jahiliyah. Ia hanya bertuhan kepada Allah Yang Maha Esa sahaja dan hanya kepada Allah ia membulatkan hatinya dengan penuh keyakinan, ketenteraman, terang dan jelas. 

Allah Maha Kuat, Maha Kuasa, Maha Perkasa dan Maha Gagah. Setiap Muslim yang bertawajjuh kepada Allah bererti ia bertawajjuh kepada kekuatan dan kuasa yang haqiqi dan tunggal di alam al-wujud ini. Ia tidak lagi takut kepada segala kekuatan dan kuasa lain yang palsu. Dia benar-benar merasa tenteram dan senang hati. Ia tidak lagi takut kepada sesiapa dan kepada sesuatu apa kerana ia menyembah Allah yang Maha Kuasa, Maha Perkasa dan Maha Gagah. Ia tidak lagi bimbang kehilangan sesuatu dan tidak mengharapkan sesuatu pada yang lain dari Allah yang berkuasa menahan dan memberi. Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana. 

Kekuatan dan kudrat kuasaNya menghindarkannya dari kezaliman, dari hawa nafsu dan penganiayaan. Allah tidak sama dengan tuhan-tuhan di dalam kepercayaan-kepercayaan paganisme dan jahiliyah yang mempunyai berbagai-bagai keinginan dan kehendak hawa nafsu. Setiap Muslim yang berlindung pada Allah bererti ia telah berlindung pada satu kuasa Yang Maha Kuat, di mana ia boleh meni’mati keadilan, pembelaan dan keamanan. 

Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Pemberi dan Pengurnia segala ni’mat, Pengampun dosa dan Penerima taubat. Dialah yang menyambut do’a orang yang berada di dalam kesusahan dan menghapuskan kesusahan itu apabila ia memohon kepada-Nya. Oleh itu setiap Muslim yang berada di bawah naungan-Nya merasa aman, tenteram, selamat dan beruntung. Ia diberi rahmat apabila lemah dan diberi keampunan apabila bertaubat. 

Demikianlah tanggapan seseorang Muslim terhadap sifat-sifat Allah yang telah diajarkan oleh Islam kepadanya. Ia dapati dalam setiap sifat Allah itu hakikat-hakikat yang mententeramkan hatinya, menenangkan jiwanya dan menjamin perlindungan, rahmat kasihan belas, kekuatan dan keteguhan, kemantapan dan kedamaian. 

Demikianlah hati seseorang Muslim dilimpahi kedamaian yang terbit dari kesahihan kepercayaan dan kefahamannya terhadap hubungan yang wujud di antara hamba dan Allah, di antara Allah dan alam buana, di antara alam buana dan manusia. Allah telah menciptakan alam buana ini dengan hikmat yang benar dan Ia telah menciptakan segala makhluk di alam buana ini dengan takdir yang rapi dan kebijaksanaan. 

Manusia adalah diciptakan dengan sengaja dan tidak akan dibiarkan sia-sia sahaja. Segala suasana dan keadaan alam yang sesuai dengan kewujudannya telah disediakan untuknya. Segala kejadian yang ada di bumi ini telah diciptakan untuk faedah dan kepentingannya. Ia dipandang tinggi di sisi Allah dan dialah khalifah Allah di bumi ini dan Allahlah yang menolongnya dalam melaksanakan tugas khilafah ini. Alam buana di sekelilingnya menjadi sahabat baiknya. 

Rohnya berpaut dengan roh alam buana apabila kedua-duanya bertawajjuh kepada Allah. Ia diundang menyaksikan pameran Ilahi yang diadakan di langit dan di bumi supaya ia meni’matinya dan bermesra dengannya dengan sepenuh mata dan hati. Ia diseru supaya berhubung mesra dengan segala sesuatu dan segala yang hidup di alam buana yang besar ini, yang penuh dengan sahabat handai yang juga turut diundang untuk menyaksikan pameran itu dan seluruh mereka turut membentuk pameran itu. Agama yang membuat penganutnya berdiri di hadapan tumbuhtumbuhan yang kecil dan menyarankan bahawa dia akan mendapat pahala apabila dia menyiram tumbuhan-tumbuhan itu dan berusaha supaya subur dan menghapuskan segala sesuatu yang menghalangi kesuburannya, adalah satu agama yang sungguh indah dan sungguh mulia yang mencurahkan kedamaian di dalam rohnya dan membebaskan rohnya berpeluk dengan alam buana dan berpeluk dengan segala makhluk yang ada, dan menyebarkan suasana aman, mesra, kasih sayang dan damai di sekeliling alam buana. 

Kepercayaan kepada hari Akhirat menunaikan peranan asasinya dalam melimpahkan kedamaian keatas jiwa seseorang Mu’min dan alamnya, dan menghapuskan perasaan keluh kesah, bosan dan putus asa. Kira-kira penghabisan tidak dibuat di bumi ini dan balasan yang sempurna juga tidak dibuat di dunia ini. Kira-kira penghabisan akan diadakan di Akhirat, dan keadilan yang mutlak tetap terjamin di dalam kira-kira ini. 

Oleh sebab itu seseorang Mu’min tidak merasa menyesal terhadap usaha-usaha kebajikan dan terhadap jihadnya demi kepentingan agama Allah andainya usaha dan jihadnya itu tidak berjaya di bumi ini, dan andainya ia tidak pernah mendapat apa-apa balasannya dia tidak merasa gelisah terhadap upah dan ganjaran kerjanya jika upah dan ganjaran itu tidak diberi dengan sempurna di dunia ini mengikut penilaian-penilaian manusia, kerana dia yakin bahawa upah dan ganjaran itu akan disempurnakan kepadanya mengikut neraca pertimbangan Allah. Dia tidak merasa berputus asa dari mendapat keadilan apabila habuan-habuan kebaikan itu dibahagi-bahagikan bertentangan dengan kehendaknya dalam perjalanan hidup yang pendek ini. 

Keadilan pasti wujud kerana Allah tidak sekali-kali mahu menzalimi hamba-hamba- Nya. Kepercayaan kepada hari Akhirat juga merupakan tembok yang menghalangkan pertarungan gila-gilaan dan pertentangan yang sengit, di mana nilai-nilai dan kehormatan-kehormatan dipijak-pijak tanpa segan silu, kerana di Akhirat manusia akan mendapat pemberian dan pengurniaan yang cukup dan akan mendapat pampasan terhadap hak-haknya yang terluput di dunia. Kepercayaan yang seperti ini dapat mencurahkan rasa damai di medan perlumbaan dan pertandingan, dan dapat menyalutkan suasana budi bahasa dan bersopan santun ke atas gerak-geri atau tindak-tanduk para peserta dalam perlumbaan dan pertandingan itu. Ia dapat mengurangkan kegelojohan dan kerakusan yang terbit dari perasaan bahawa peluang yang wujud di dalam usia yang pendek ini merupakan satu-satunya peluang yang terbuka kepadanya. 

Seseorang Mu’min yang mengetahui bahawa matlamat kewujudan manusia ialah beribadat kepada Allah, iaitu ia diciptakan untuk mengabdikan dirinya kepada Allah, maka kesedaran yang seperti ini tidak syak lagi dapat mengangkatkannya ke puncak yang gemilang, iaitu ia meningkatkan perasaan dan hati nuraninya, meningkatkan kegiatan dan pekerjaannya, membersihkan cara-cara dan alat-alat pekerjaannya, kerana dia mahu berbakti kepada Allah dengan kegiatan dan pekerjaannya. Dia mahu beribadat kepada Allah dengan pendapatan dan perbelanjaannya dan dia mahu mengabdikan dirinya kepada Allah dengan kerja-kerja memerintah dan mentadbir di bumi dan menegakkan agama Allah. 

Oleh sebab itulah ia tidak seharusnya melakukan pengkhianatan dan penipuan, tidak seharusnya berlagak angkuh dan bertindak sewenang-wenang dan tidak seharusnya menggunakan cara-cara yang kotor dan hina. Begitu juga ia tidak seharusnya bertindak gopoh, memotong-motong jalan dan memayah-mayahkan kerja, kerana ia tetap akan sampai ke matlamat ibadatnya dengan niatnya yang ikhlas dan amalannya yang tekun dalam batas kemampuannya. Semuanya ini akan membuat dirinya tidak lagi dilambung-lambung oleh berbagai-bagai kebimbangan dan tamak haloba, dan tidak lagi dikongkong oleh kegelisahankegelisahan di mana-mana peringkat perjalanan hidupnya kerana dia beribadat pada setiap langkah yang dihayuni dan melaksanakan matlamat kewujudannya pada setiap mundar-mandirnya, dan dia mendaki menuju kepada Allah pada setiap kegiatan dan pada setiap bidang. 

Seseorang Mu’min yang merasa bahawa dia berjalan dengan takdir Allah dan hidup dengan dengan keta’atan kepada Allah untuk melaksanakan iradat Allah, maka perasaan ini akan mencurahkan rasa ketenteraman, kedamaian dan kemantapan di dalam jiwanya. Dia dapat meneruskan perjalanannya tanpa digugatkan oleh rasa keseksaan dan keluh-kesah, rasa bosan dan marah apabila menghadapi halangan-halangan dan kesulitan, rasa putus harapan dari mendapat pertolongan, rasa takut kesesatan jalan atau rasa takut dari kehilangan balasan dan ganjaran. 

Oleh sebab itulah dia merasa begitu damai dan aman dalam jiwanya sehingga di saat-saat ia memerangi musuh-musuh Allah dan musuh musuhnya, kerana dia berperang kerana Allah, kerana sabilillah dan kerana meninggikan agama Allah. Dia bukannya berperang kerana mengejar kedudukan dan keuntungan atau kerana memuaskan keinginan atau kerana harta kekayaan dan kesenangan hidup dunia. Seseorang Mu’min juga merasa bahawa dia berjalan seiringan dengan alam buana mengikut Sunnatullah. 

Undang-undang yang dipatuhinya ialah undang-undang yang dipatuhi oleh alam buana, dan arah yang ditujuinya ialah arah yang ditujui alam buana. Di sana tidak ada sebarang pertentangan dan permusuhan di antara dia dengan alam buana, tidak ada sebarang pembaziran kerja dan tenaga. Seluruh kekuatan alam buana bergabung dengan kekuatannya dan berpedoman dengan nur hidayat Allah yang menjadi pedomannya, serta sama-sama bertawajjuh kepada Allah yang juga menjadi matlamat tawajjuhnya. Taklif-taklif yang diwajibkan ke atas setiap Muslim itu adalah takliftaklif yang sesuai dengan fitrah manusia dan bertujuan untuk membetulkan fitrah itu. Taklif-taklif itu tidak melampaui batas kemampuan manusia dan tidak mengabaikan tabiat dan struktur kejadiannya. 

Ia tidak mensia-siakan mana-mana tenaga manusia, malah setiap tenaga dibebaskan bekerja, membena dan menyubur. Ia tidak melupakan mana-mana keperluan jasmani dan ruhani manusia malah ia memenuhi setiap keperluannya dengan mudah, toleransi dan mewah. Oleh sebab itu seseorang Mu’min tidak merasa bingung dan keluh kesah dalam melaksanakan taklif-taklif yang diwajibkan ke atasnya. Ia memikul taklif-taklif mengikut keupayaan dan kemampuannya dan meneruskan perjalanannya menuju Allah dengan tenang, tenteram dan aman damai. 

Masyarakat yang diwujudkan oleh sistem hidup Rabbani ini dan hidup di bawah naungan peraturan-peraturan yang melahirkan ‘aqidah yang indah ini di samping jaminan-jaminannya terhadap keselamatan jiwa, maruah dan harta benda adalah semuanya memain peranan mengembangkan kedamaian dan menyebarkan semangat keamanan. 

Masyarakat yang berkasih sayang, bersatu padu, bertakaful dan seimbang yang telah diwujudkan sekali oleh Islam dengan bentuknya yang paling tinggi dan bersih, kemudian terus mewujudkannya dengan berbagaibagai bentuk di dalam berbagai-bagai zaman yang berbeza-beza darjah kebersihannya, tetapi pada keseluruhannya ia masih merupakan satu masyarakat yang lebih baik dari segala masyarakat yang lain yang dibentuk oleh jahiliyah dahulu dan sekarang, dan lebih baik dari segala masyarakat yang dicemari oleh jahiliyah dengan kepercayaan-kepercayaan dan peraturan-peraturan keduniaannya. Masyarakat ini hanya diikat oleh seutas tali hubungan sahaja, iaitu tali hubungan di mana leburnya hubungan-hubungan bangsa dan negara, bahasa dan warna dan segala hubungan sementara yang lain, yang tidak ada hubungan dengan hakikat insan. 

Masyarakat ini ialah masyarakat yang mematuhi perintah Allah yang menyarankan: 

إِنَّمَا اْلمُؤْمِنُو َ ن إِخْوٌَة 10. 

“Sesungguhnya orang-orang Mu’min itu saudara.” 
(Surah al-Hujurat) 

Ia juga sebuah masyarakat yang melihat bentuknya yang telah digambarkan oleh Rasulullah s.a.w. dalam sabdanya: 

مثل المؤ منين قي توادهم وتراحمهم وتعا طقهم مثل الجسدإذاأشتكي منه عضونداعي له سانوالجسدبالسهروالحمي 

“Bandingan perpaduan orang-orang Mu’min dalam hubungan saling mesra mereka, hubungan saling kasih dan saling simpati mereka sama dengan perpaduan sebuah jasad, jika mana-mana satu anggotanya sakit, maka seluruh jasad akan berjaga dan mengidap demam kerananya.” 

(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Muslim) 

Masyarakat ini mempunyai peradaban-peradabannya di antaranya ialah:

 وَإَِذا حُيِّيْتُم بِتَحِيَّةٍ َفحَيُّوْا بَِأحْسَنَ مِنْهَا َأوْ رُدُّوهَا 86. 

“Dan apabila kamu diberi ucapan salam maka jawablah ucapan itu dengan ucapan yang lebih baik darinya atau balaskannya dengan ucapan yang sama.” 
(Surah an-Nisa)

 وََلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وََلا تَمْشِ فِي الَْأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ َلا يُحِبُّ ُ كلَّ مُخْتَالٍ ( فَخُورٍ ( 18 18. 

“Dan janganlah engkau palingkan pipi engkau dari manusia (kerana takbur) dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan lagak yang angkuh. Sesungguhnya Allah tidak suka sekalian orang yang sombong dan membanggakan diri.”
 (Surah Luqman) 

34. “Tolakkanlah perbuatan yang jahat itu dengan perbuatan yang lebih baik nescaya orang yang ada perseteruan di antara engkau dan dia akan menjadi baik seolah-olah teman yang amat setia.” 
(Surah Fussilat)

 يَا َأيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا َلا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن َقوْمٍ عَسَى َأن يَ ُ كونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وََلا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى َأن يَ ُ كنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ وََلا تَلْمِزُوا َأنفُسَكُمْ وََلا تَنَابَزُوا بِاْلَأْلَقابِ بِئْسَ ( الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ اْلإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ َفأُوَْلئِكَ هُمُ الظَّالِمُو َ ن ( 11 11. 

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah satu kaum menghinakan satu kaum yang lain kerana boleh jadi kaum yang dihinakan itu lebih baik dari kaum yang menghina dan janganlah pula wanita-wanita menghinakan wanita-wanita yang lain kerana boleh jadi wanita-wanita yang dihinakan itu lebih baik dari wanita-wanita yang menghina. Dan janganlah kamu mengaibkan diri kamu sendiri. Dan janganlah kamu memanggil di antara kamu dengan gelaran yang buruk. Seburuk-buruk nama ialah nama fasik sesudah seseorang itu beriman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka merekalah orang yang zalim.” 
(Surah al-Hujurat) 

وََلا يَغْتَب بَّعْضُ ُ كم بَعْضًا َأيُحِبُّ َأحَدُكُمْ َأن يَأْكُ َ ل َلحْمَ َأخِيهِ مَيْتًا َف َ كرِهْتُمُوهُ ( وَاتَُّقوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ ( 12 12. 

“Dan janganlah kamu mengumpat satu sama lain. Apakah seseorang dari kamu suka makan daging saudaranya yang telah mati? Sudah tentulah kamu jijikkannya. Hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menerima Taubat dan Maha Pengasih.” 
(Surah al-Hujurat) 

Masyarakat ini mempunyai jaminan-jaminan di antaranya ialah: 

 يَا َأيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاء ُ كمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ َفتَبَيَّنُوا َأن تُصِيبُوا َقوْمًا بِجَهَاَلةٍ َفتُصْبِحُوا ( عََلى مَا َفعَْلتُمْ نَادِمِينَ ( 6 6. 

“Wahai orang yang beriman jika seorang yang fasik datang menemui kamu membawa sesuatu berita, maka selidikilah (kebenarannya) kerana dikhuatiri kamu mengenakan tindakan yang buruk terhadap sesuatu kaum dengan kejahilan dan menyebabkan kamu menyesal terhadap tindakan yang telah dilakukan kamu.” 
(Surah al-Hujurat) يَا َأيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا َ كثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وََلا تَجَسَّسُوا

12. “Wahai orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan prasangka kerana setengah setengah prasangka itu berdosa. Dan janganlah kamu mengintip (mencari keaiban orang lain).” 
(Surah al-Hujurat)

 يَا َأيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا َلا تَدْخُلُوا بُيُوتًا َ غيْرَ بُيُوتِ ُ كمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عََلى َأهْلِهَا 27.

 “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumahrumah yang bukan rumah kamu sehingga kamu lebih dahulu meminta izin dan memberi salam kepada penghuni-penghuninya.” 

(Surah an-Nur) 
dan

……. كل المسلم علي المسلم حرام دمه وعرضه وماله -اخرجه مالك والشيخان- 

“Setiap Muslim terhadap satu sama lain diharamkan darahnya, kehormatannya dan harta bendanya.” 

Masyarakat ini adalah masyarakat yang bersih. Di dalam masyarakat ini kejahatan seks tidak berkembang, kegiatan-kegiatan yang membangkitkan hawa nafsu berahi tidak berleluasa, perbuatan mendedahkan tubuh dan hiasan tidak tersebar, biji-biji mata tidak berkeliaran memandang aurat, nafsu-nafsu keinginan tidak galak menceroboh kehormatan-kehormatan, kegilaan seks dan kerakusan nafsu darah dan daging tidak terlepas bebas seperti di dalam masyarakat-masyarakat jahiliyah dahulu dan sekarang.Masyarakat ini sentiasa dibimbing oleh berbagai-bagai arahan Rabbaniyah. 

Ia sentiasa mematuhi perintah Allah S.W.T. yang berbunyi: 

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّو َ ن َأن تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا َلهُمْ عَ َ ذابٌ َألِيمٌ فِي الدُّنْيَا ( وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعَْلمُ وََأنتُمْ َلا تَعْلَمُو َ ن ( 19 19. 

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin supaya tersebarnya kejahatan seks yang keji itu di kalangan orang-orang yang beriman, mereka akan memperolehi azab yang amat pedih di dunia dan di Akhirat. Dan Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” 
(Surah an-Nur) الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي َفاجْلِدُوا ُ كلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مَِئَة جَلْدَةٍ وََلا تَْأخُ ْ ذ ُ كم بِهِمَا رَأَْفٌة فِي دِينِ اللَّهِ إِن ُ كنتُمْ تُؤْمِنُو َ

 ن بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَْليَشْهَدْ عَ َ ذابَهُمَا طَائَِفٌة مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ (2) 2. 

“Perempuan yang berzina dan lelaki yang berzina, maka sebatkanlah setiap orang dan keduanya seratus kali sebat dan janganlah kamu dipengaruhi perasaan kasihan belas terhadap keduanya dalam menjalankan hukum agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan kepada hari Akhirat. Dan hendaklah penyeksaan keduanya disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” 
(Surah an-Nur)

 وَالَّذِينَ يَرْمُو َ ن اْلمُحْصَنَاتِ ُثمَّ َلمْ يَْأتُوا بَِأرْبَعَةِ شُهَدَاء َفاجْلِدُوهُمْ َثمَانِينَ جَلْدًَة وََلا ( تَقْبَلُوا َلهُمْ شَهَادًَة َأبَدًا وَأُوَْلئِكَ هُمُ الَْفاسُِقو َ ن ( 4 4. 

“Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan mohsan (dengan tuduhan berzina) kemudian mereka tidak dapat membawa empat orang saksi, maka sebatkanlah mereka delapan puluh kali sebat dan janganlah kamu menerima kesaksian mereka untuk selama-lamanya dan merekalah orang-orang yang fasik.” 
(Surah an-Nur)

 ُقل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ َأبْصَارِهِمْ وَيَحَْفظُوا ُفرُوجَهُمْ َذلِكَ َأزْ َ كى َلهُمْ إِنَّ اللَّهَ ( خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُو َ ن ( 30

30. “(Wahai Muhammad) katakanlah kepada lelaki-lelaki yang beriman supaya mereka menahan mata mereka (dari memandang yang haram) dan memelihara anggota kelamin mereka. Itulah cara yang lebih bersih kepada kamu. Sesungguhnya Allah Amat Mengetahui segala apa yang dibuat oleh kamu.” 

وَُقل لِّْلمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ َأبْصَارِهِنَّ وَيَحَْفظْنَ فُرُوجَهُنَّ وََلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا َ ظهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عََلى جُيُوبِهِنَّ وََلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُوَلتِهِنَّ َأوْ آبَائِهِنَّ َأوْ آبَاء بُعُوَلتِهِنَّ َأوْ َأبْنَائِهِنَّ َأوْ َأبْنَاء بُعُوَلتِهِنَّ َأوْ إِخْوَانِهِنَّ َأوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ َأوْ بَنِي َأخَوَاتِهِنَّ َأوْ نِسَائِهِنَّ َأوْ مَا مََل َ كتْ َأيْمَانُهُنَّ َأوِ التَّابِعِينَ َ غيْرِ ُأوْلِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ َأوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ َلمْ يَظْهَرُوا عََلى عَوْرَاتِ النِّسَاء وََلا يَضْرِبْنَ بَِأرْجُلِهِنَّ لِيُعَْلمَ ( مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إَِلى اللَّهِ جَمِيعًا َأيُّهَا اْلمُؤْمِنُو َ ن َلعَلَّكُمْ تُ ْ فلِحُو َ ن ( 31

“Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman supaya menahan mata mereka (dari memandang yang haram) dan memelihara anggota kelamin mereka. 

Dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan (tubuh) mereka melainkan mana-mana bahagian yang ternampak darinya sahaja dan hendaklah mereka menutup belahan leher baju mereka dengan kain kelubung mereka 

dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan (tubuh) mereka melainkan kepada 

suami mereka 

atau bapa mertua mereka 

atau anak-anak mereka 

atau anak-anak tiri mereka 

atau saudara-saudara mereka 

atau anak-anak kepada saudara-saudara lelaki mereka 

atau anak anak kepada saudara-saudara perempuan mereka 

atau perempuanperempuan Islam sesama mereka 

atau hamba-hamba yang dimilik mereka 

atau pembantu-pembantu rumah 

dan lelaki-lelaki yang tidak mempunyai keinginan 

atau kanak-kanak yang belum mengerti tentang aurat-aurat perempuan 

dan janganlah mereka menghentakkan kaki mereka (dengan tujuan) supaya diketahui orang apa sahaja perhiasan yang disembunyikan mereka, 

dan hendaklah kamu sekalian bertaubat kepada Allah wahai orang-orang yang beriman supaya kamu mendapat keberuntungan.” 

(Surah an-Nur) 31


Dalam masyarakat ini isteri-isteri nabi sendiri - selaku isteri yang paling suci yang hidup di rumah yang paling suci dan di zaman yang paling suci - diberi perintah yang sama: يَا نِسَاء النَّبِيِّ َلسْتُنَّ َ كَأحَدٍ مِّنَ النِّسَاء إِنِ اتَّقَيْتُنَّ َفَلا تَخْضَعْنَ بِالَْقوْلِ َفيَطْمَعَ الَّذِي ( فِي َقلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ َقوًْلا مَّعْرُوًفا ( 32 



32. “Wahai isteri-isteri nabi, kamu bukanlah seperti mana-mana perempuan yang lain jika kamu bertaqwa. Oleh itu janganlah kamu bersikap tunduk semasa bercakap-cakap (dengan lelaki asing) hingga menimbulkan keinginan orang yang mempunyai penyakit di dalam hatinya dan bercakaplah di dalam perkara yang baik.” 

وََقرْ َ ن فِي بُيُوتِ ُ كنَّ وََلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ اْلُأوَلى وََأقِمْنَ الصَّلَاَة وَآتِينَ الزَّكَاَة وََأطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُوَلهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَن ُ كمُ الرِّجْسَ َأهْ َ ل الْبَيْتِ وَيُ َ طهِّرَكُمْ ( تَ ْ طهِيرًا ( 33 33. 

“Dan tetaplah di rumah kamu dan janganlah kamu mendedahkan diri seperti pendedahan (wanita-wanita) di zaman jahiliyah dahulu. Dan dirikanlah solat serta keluarkan zakat dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghapuskan perkara perkara yang boleh mencemarkan dari kamu wahai Ahlil Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” 

(Surah al-Ahzab) 

Di dalam masyarakat yang seperti ini isteri merasa aman terhadap suaminya dan suami merasa aman terhadap isterinya, dan sekalian wali-wali merasa aman terhadap kehormatan-kehormatan dan maruah-maruah mereka, dan seluruh orang merasa aman terhadap saraf dan hati mereka, kerana mata mereka tidak terlihat pemandangan-pemandangan yang menimbulkan nafsu berahi, dan mata mereka tidak menarik hati mereka melakukan perbuatan-perbuatan haram, iaitu melakukan pengkhianatan suami isteri yang bertimbal-balik ketika itu atau hidup dengan keinginan keinginan nafsu yang tertekan dan menderita penyakit-penyakit jiwa dan kemeranaan saraf. 

Masyarakat Islam yang bersih dan suci akan terus aman dan tenang di bawah kebebasan sayap-sayap kedamaian, kesucian dan keamanan. Akhir kata, masyarakat Islam menjamin kerja dan rezeki kepada setiap yang berdaya. Ia menjamin hidup yang baik kepada setiap yang lemah, dan menjamin isteri yang salih kepada setiap orang yang ingin hidup dengan nafsu yang bersih dan terkawal. Ia menganggapkan setiap orang yang hidup di dalam masyarakat sebagai bertanggungjawab dari segi kanun jenayah andainya ada seseorang yang mati kelaparan di dalam kalangan mereka, sehingga ada setengah-setengah ahli perundangan Islam berpendapat supaya mereka dikenakan denda membayar diyah. Masyarakat Islam menjamin kebebasan dan keselamatan kehormatan, maruah dan harta benda dengan kekuatan undang-undang setelah dijamin dengan perintah-perintah dan arahan-arahan Allah yang pasti dipatuhi. 

Dalam masyarakat Islam tiada siapa yang boleh dihukum dengan prasangka. Tiada siapa yang boleh memanjat rumahnya kerana mencari rahsia Tiada siapa yang boleh diintip oleh pengintip rahsia. Tiada darah yang tumpah siasia selagi ada undang-undang qisas, dan tiada seorang pun yang kehilangan harta kerana dicuri atau dirompak selagi ada undang-undang hudud. Masyarakat Islam ditegakkan di atas dasar syura, nasihat dan saling membantu di samping ditegakkan di atas dasar persamaan dan keadilan yang tegas, yang membuat seseorang itu merasa haknya terjamin dengan kekuatan syari’at Allah bukannya dengan kehendak pemerintah, kehendak pembesar-pembesar yang berada di sekeliling pemerintah dan kehendak kaum kerabat seorang pembesar. 

Akhir kata masyarakat Islam adalah satu-satunya masyarakat di antara seluruh masyarakat manusia yang lain yang membuat manusia tidak tunduk kepada sesama manusia, malah setiap orang, baik pemerintah mahu pun rakyat wajib tunduk kepada Allah dan syariat belaka dan wajib melaksanakan hukum Allah dan syari’at-Nya. Seluruh mereka berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah di hadapan Allah Tuhan semesta alam, pemerintah yang paling adil dengan penuh ketenteraman, kepercayaan dan keyakinan. 

Semuanya ini merupakan sebahagian dari makna-makna kedamaian السلم) ) yang diisyaratkan ayat ini, iaitu ayat yang menyeru umat manusia supaya memasuki dalam kedamaian agar mereka menyerahkan seluruh jiwa raga mereka kepada Allah, tiada satu pun yang pulang kepada mereka, malah semuanya pulang kepada Allah belaka dengan penuh kepatuhan dan penyerahan. 

Makna kedamaian ( السلم ) ini tidak dapat difahami dengan kefahaman yang sebenar oleh orang yang tidak pernah mengetahui bagaimana hebatnya kebingungan dan kegelisahan itu berleluasa dan berkecamuk di dalam jiwa yang tidak mendapat ketenangan iman, dan berkecamuk di dalam masyarakat-masyarakat yang tidak mengenal Islam atau pernah mengenal Islam kemudian meninggalkannya kerana kembali kepada jahiliyah yang memakai berbagai-bagai nama di sepanjang zaman. Inilah masyarakatmasyarakat yang malang dan berada di dalam kebingungan walaupun ia mempunyai segala sesuatu yang dapat memberikan kemewahan kebendaan, kemajuan ketamadunan dan seluruh nilai-nilai kemajuan mengikut tradisi jahiliyah yang menganut kepercayaan-kepercayaan yang sesat dan berpedomankan neraca-neraca yang rosak. 

Cukuplah kepada kita merenungi satu contoh yang telah berlaku di sebuah negeri yang dianggap sebagai sebuah negeri yang paling maju di seluruh dunia, iaitu negeri ‘Sweden’ di mana habuan sabsidi yang diberikan kepada setiap seorang rakyat dan jumlah pendapatan kebangsaan ialah menyamai lima ratus paun setahun, dan di mana setiap orang diberi perlindungan kesihatan dan bantuan-bantuan sakit percuma di samping perubatan-perubatan percuma di hospital-hospital. Ia juga diberi pelajaran percuma di semua peringkat pelajaran di samping disediakan bantuan bantuan pakaian dan pinjaman-pinjaman kepada pelajar-pelajar yang cemerlang. 

Kerajaan juga memberi sabsidi perkahwinan kira-kira tiga ratus paun untuk menyiapkan rumahtangga di samping berbagai-bagai kemewahan kebendaan dan ketamadunan yang menarik. Tetapi apakah yang ada di sebalik kemewahan kebendaan, ketamadunan dan kekosongan hati dari keimanan kepada Allah itu? 

Umat Sweden merupakan satu umat yang terancam dengan keputusan keturunan. Jumlah kelahiran zuriat di kalangan mereka terus menurun dengan sebab kebebasan pergaulan dan jumlah perceraian yang tinggi, iaitu satu perceraian dalam setiap enam perkahwinan akibat kebebasan hawa nafsu, pendedahan kegiatan seks dan kebebasan percampuran lelaki dan perempuan. 

Kehidupan generasi barunya menyeleweng. Mereka menagih arak dan dadah untuk menggantikan kekosongan jiwa mereka dari keimanan, dan menggantikan ketenteraman hati mereka yang tidak mempunyai ‘aqidah. Penyakit-penyakit jiwa dan saraf di samping berbagai-bagai perilaku yang ganjil menyerang ribuan jiwa dan saraf. 

Kemudian kejadian membunuh diri juga lumrah. Keadaan yang seperti ini juga berlaku di Amerika dan ia berlaku lebih buruk lagi di Rusia. Itulah kecelakaan hidup yang telah ditulis di atas setiap hati yang kosong dari kemanisan keimanan dan ketenteraman ‘aqidah. Ia tidak dapat mengecap’ rasa kedamaian yang diseru Allah supaya sekalian orangorang Mu’min diseru masuk dan hidup di dalamnya untuk meni’mati keamanan naungan kerehatan dan kemantapan.

 يَاَأيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا ادْخُُلوْا فِي السِّلْمِ َ كآفًَّة وَ َ لا تَتَّبِعُوْا خُ ُ طوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ َل ُ كمْ ( عَدُوٌّ مُّبِينٌ ( 208 208. 

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam kedamaian dengan keseluruhan jiwa kamu dan janganlah kamu menurut jejak syaitan-syaitan kerana sesungguhnya syaitan itu musuh kamu yang amat nyata.” 

Setelah Allah menyeru orang-orang yang beriman supaya masuk ke dalam kedamaian dengan keseluruhan jiwa mereka, maka al-Qur’an mengingatkan mereka supaya jangan mengikut langkah-langkah syaitan, kerana di sana hanya terdapat dua haluan sahaja; Sama ada masuk ke dalam kedamaian dengan keseluruhan jiwa atau mengikut jejak-jejak syaitan, sama ada memilih hidayat atau memilih kesesatan, sama ada mengikut Islam atau mengikut jahiliyah, sama ada menuju jalan Allah atau menuju jalan syaitan, sama ada memilih petunjuk Allah atau memilih penyesatan syaitan. 

Setiap Muslim harus memahami sikapnya dengan ketegasan yang seperti ini. Ia tidak seharusnya teragak-agak dan termangu-mangu di tengah-tengah berbagai-bagai jalan dan hala tujuan. Di sana tidak ada banyak sistem hidup yang harus dipilih salah satunya oleh seorang Mu’min, atau mencampurkan salah satunya dengan yang lain. 

Tidak sekali-kali begitu! Sesiapa yang tidak masuk ke dalam kedamaian dengan semesta jiwanya dan tidak menyerahkan dirinya sematamata kepada kepimpinan Allah dan syari’at-Nya, sesiapa yang tidak membuang segala kepercayaan yang lain, segala sistem hidup yang lain dari segala undang-undang yang lain, maka bererti dia berada di jalan syaitan dan berjalan mengikut jejak-jejak syaitan. 

Di sana tidak ada penyelesaian jalan tengah, di sana tidak ada sistem hidup separuh-separuhan, tidak ada peraturan separuh di sana dan separuh di sini, malah pilihan yang ada di sana hanya salah satu dari dua, iaitu yang hak dan yang batil, hidayat dan kesesatan, Islam dan jahiliyah, sistem Allah atau penyesatan syaitan. 

Dalam bahagian ayat yang pertama Allah menyeru para Mu’minin supaya masuk ke dalam kedamaian dengan keseluruhan jiwa mereka dan dalam bahagian ayat yang kedua ia mengingatkan mereka dari mengikut jalan syaitan. Ia menggerakkan hati nurani dan perasaan mereka di samping menimbulkan perasaan takut di dalam hati mereka, iaitu dengan mengingatkan dendam kesumat dan permusuhan syaitan yang ketat terhadap mereka. 

Permusuhan itu amat jelas dan tiada siapa yang melupakannya melainkan manusia yang lalai dan kelalaian tidak wujud bersama iman. 

Kemudian ayat yang berikut mengingatkan kepada mereka akibat kegelinciran setelah mendapat penerangan yang jelas.

 ( َفإِن زََلْلتُمْ مِّن بَعْدِ مَا جَاءتْكُمُ اْلبَيِّنَاتُ َفاعَْلمُوْا َأنَّ الّلهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ( 209 209. 

“Oleh itu jika kamu tergelincir juga setelah datang kepada kamu keterangan-keterangan yang jelas, maka ketahuilah bahawa Allah itu Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” 

Peringatan yang menyebut bahawa Allah “Maha Perkasa” mengisyaratkan kekuatan dan kudrat kuasa Allah dan menyarankan bahawa mereka akan terdedah kepada tindakan kudrat Allah apabila mereka menyalahi perintah-Nya. Sementara peringatan yang menyebut bahawa Allah “Maha Bijaksana” menyarankan bahawa apa yang dipilih oleh Allah untuk mereka itulah yang paling baik dan sesuatu yang dilarangkan Allah itulah yang paling tidak baik, di samping menyarankan bahawa mereka akan menghadapi kerugian jika mereka tidak mematuhi perintah-Nya dan menjauhi laranganNya. Kedua-dua peringatan itu mengandungi ancaman dan amaran di tempat ini.